digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2016 TS PP SILVIA 1-COVER.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

2016 TS PP SILVIA 1-BAB 1.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

2016 TS PP SILVIA 1-BAB 2.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

2016 TS PP SILVIA 1-BAB 3.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

2016 TS PP SILVIA 1-BAB 4.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

2016 TS PP SILVIA 1-BAB 5.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

2016 TS PP SILVIA 1-BAB 6.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

2016 TS PP SILVIA 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

Sebagai salah satu wilayah tujuan wisata di Sumatera Barat kawasan Lembah Harau memiliki potensi ekowisata yang besar, namun keterbatasan sarana dan prasarana dan jauhnya jarak antara satu objek wisata dengan objek wisata lain serta masih banyaknya informasi objek-objek wisata yang memiliki potensi namun belum terpublikasikan menyebabkan persebaran wisatawan di setiap daya tarik wisata di Lembah Harau belum merata. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan pola pergerakan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara berdasarkan karakteristik sosiodemografi, karakteristik perjalanan, dan kegiatan perjalanan wisatawan dengan menggunakan analisis pergerakan wisatawan. Selanjutnya memetakan pola-pola pergerakan tersebut dengan menggunakan perangkat lunak GIS dan mengidentifikasi faktor-faktor pembentuk pola pergerakan wisatawan dengan menggunakan SPSS 17.0 melalui uji Crosstab Chi Square. Penelitian ini menggunakan teknik pendekatan kuantitatif kualitatif dengan pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan penyebaran kuesioner. Perbedaan karakteristik sosio-demografi wisatawan terdapat pada aspek jender, pendidikan, dan status wisatawan. Sedangkan perbedaan karakteristik perjalanan terdapat pada akomodasi, jenis destinasi pilihan, teman perjalanan, dan transportasi. Di sisi lain daya tarik wisata yang sering dikunjungi wisatawan nusantara adalah sarasah Aka Berayun dan Sarasah Bunta, sedangkan wisatawan mancanegara adalah Jorong Lubuak Limpato, Hutan dan Sarasah Air Angek. Perjalanan wisatawan nusantara membentuk enam pola pergerakan yang didominasi pola single stop sedangkan wisatawan mancanegara membentuk empat pola pergerakan dengan dominasi pola destination region loop. Variabel status, asal, akomodasi, lama kunjungan, teman perjalanan, transportasi, dan jenis destinasi merupakan faktor pembentuk pergerakan wisatawan. Maka perlu dilakukan perencanaan terkait produk wisata, perencanaan fasilitas, pengembangan transportasi, pemberdayaan masyarakat, strategi pemasaran dan pengaturan jalur wisata untuk meminimalisir dampak negatif pariwisata.