Kompos casting adalah kompos yang diperoleh dari proses biokonversi limbah organik
yang melibatkan organisme makro seperti cacing atau larva. Salah satu agen biokonversi
yang sedang dikembangkan adalah larva black soldier fly (Hermetia illucens). Okra
(Abelmoschus esculentus) merupakan jenis sayuran buah berwarna hijau, berbentuk
persegi lima dengan ujung runcing dan memiliki ukuran panjang antara 6-12 cm. Okra
mengandung gizi yang cukup tinggi, banyak serat, vitamin A, dan vitamin C. Salah satu
cara untuk meningkatkan produksi okra yaitu dengan memberikan pupuk. Sumber pupuk
organik yang banyak digunakan adalah kotoran ayam karena kandungan nitrogen dan
fosfat yang lebih tinggi dibanding kotoran hewan lain. Penelitian kali ini bertujuan untuk
menentukan pengaruh variasi dosis kompos casting dengan bahan baku kotoran ayam
yang telah melalui tahap biokonversi oleh larva black soldier fly terhadap pertumbuhan
dan hasil tanaman okra. Penelitian terdiri dari beberapa tahap yaitu pembuatan kompos,
penyemaian, penanaman, dan pengamatan serta pengujian hasil akhir. Terdapat empat
perlakuan variasi dosis yang diberikan, yaitu A0 (kontrol), A1 (10 ton/ha; 7,65
gr/polybag), A2 (20 ton/ha; 19,125 gr/ha), dan A3 (30 ton/ha; 22.95 gr/polybag). Data
hasil pengamatan diolah secara statistika dengan analisis ragam (ANOVA) pada tingkat
kepercayaan 95% dan uji lanjutan Tukey HSD pada parameter yang berpengaruh nyata.
Hasil penelitian menunjukkan pemberian perlakuan pupuk kompos casting dengan bahan
baku kotoran ayam yang telah mengalami biokonversi oleh larva black soldier fly tidak
memberikan hasil yang signifikan pada parameter banyak jumlah daun, panjang buah,
diameter buah, luas daun rata-rata. Dan memberikan hasil yang signifikan pada parameter
tinggi tanaman, berat buah total per tanaman, berat buah rata-rata, jumlah buah per
tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan A3 (30 ton/ha; 22.95
gr/polybag) memberikan pengaruh yang lebih baik ditinjau dari pertumbuhan dan hasil
tanaman okra.