digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

OPTIMALISASI INFRASTRUKTUR DAN PENGELOLAAN SAMPAH DI WILAYAH TERDAMPAK GEMPA, KECAMATAN CUGENANG, KABUPATEN CIANJUR
Terbatas  Maman Ruhiman
» Gedung UPT Perpustakaan

Gempa 5.6 SR di Kabupaten Cianjur berdampak negatif di Kecamatan Cugenang, Kota Cianjur. Terdapat 379 jiwa meninggal dunia, 9718 jiwa luka-luka, dan 13834 jiwa mengungsi. Setelah terjadinya gempa, pengelolaan sampah di posko pengungsian tidak dilakukan secara optimal, di mana sampah umumnya dibakar atau ditimbun tanpa pemilahan. Berdasarkan hasil sampling pada Januari 2024, total sampah yang dihasilkan di lima desa terpilih (Desa Benjot, Gasol, Mangunkerta, Wangunjaya, dan Sukamanah) mencapai 6,32 ton/hari. Terdapat beberapa alternatif yang diajukan untuk menyelesaikan permasalahan sampah putrescible dan anorganik di pengolahan sampah yang akan dibangun di Kecamatan Cugenang. Alternatif terpilih dipilih dengan metode Simple Additive Weight (SAW) dengan mempertimbangkan tinjauan pustaka dan beberapa aspek termasuk efisiensi pengolahan, dampak lingkungan, dan biaya operasional. Pengolahan menggunakan BSF dapat mengolah 41,47% sampah atau sekitar 2,62 ton/hari, sementara insinerasi mampu mereduksi 38,64% sampah anorganik atau 2,44 ton/hari. analisis keuangan menunjukkan bahwa proyek ini profitable, dengan Net Present Value (NPV) sebesar Rp 438.273.700 dan Paybacck Period selama 4 tahun dengan skema retribusi Rp 10.000 per kepala keluarga. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan sampah berbasis BSF dan insinerasi efektif dalam mengurangi volume sampah yang dikirim ke TPA, sekaligus memberikan manfaat ekonomi. Diharapkan, sistem ini dapat diimplementasikan sebagai solusi berkelanjutan untuk pengelolaan sampah di Kecamatan Cugenang dan wilayah terdampak lainnya.