Logam berat merupakan unsur yang tersebar luas di lingkungan. Beberapa logam
tersebut mempunyai peran penting dalam sistem kehidupan namun dapat
membahayakan kesehatan manusia jika berada dalam jumlah yang tidak sesuai.
Timbal (Pb), kadmium (Cd), merkuri (Hg), timah (Sn), arsen (As), dan tembaga
(Cu) adalah contoh logam berat yang dapat mengkontaminasi makanan dan
minuman. Regulasi di berbagai negara menetapkan batas maksimum keberadaan
logam tersebut di makanan dan minuman. Saat ini metode yang banyak digunakan
untuk analisis logam adalah dengan menggunakan instrumen seperti spektroskopi
serapan atom (SSA) atau Inductively Coupled Plasma-Mass Spectrometry (ICPMS).
Metode ini sangat sensitif dan selektif tetapi instrument ini sangat mahal dan
tidak dapat dilakukan secara on-site analisis. Oleh karena itu pengembangan
metode analisis logam yang mudah, murah dan dapat dilakukan secara on-site
analisis terus dikembangkan.
Kolorimetri merupakan metode yang mudah dan sederhana untuk analisis ion
logam Pada kolorimetri, ligan akan bereaksi dengan logam dan membentuk
kompleks berwarna yang dapat diamati secara visual. Porfirin merupakan senyawa
makrosiklik yang banyak digunakan dalam analisis sebagai reagen kromogenik
untuk deteksi ion logam. Saat ini senyawa turunan porfirn telah dikembangkan
sebagai optical sensor untuk deteksi logam. Microfluidic paper-based analytical
devices (μPADs) adalah salah satu alat sensor sederhana yang murah dan mudah
digunakan untuk deteksi senyawa dalam sampel. Salah satu metode deteksi yang
digunakan dalam μPADs adalah kolorimetri. Penelitian ini bertujuan untuk
mengaplikasikan senyawa turunan porfirin sebagai reagen kromogenik untuk
analisis logam dalam bentuk μPADs.
Penelitian diawali dengan studi komputasi interaksi tiga senyawa kationik porfirin
yaitu meso-tetrakis(N-methylpyridinium-4-yl)porphyrin (TMPyP), mesotetrakis(
1,3-dimethylimidazolium-2-yl)porphyrin (TDMImP), dan mesotetrakis(
1,2-dimethylpyrazolium-4-yl)porphyrin (TDMPzP) dengan logam (Pb, Cd,
Hg, Sn, As, dan Cu). Studi ini dilakukan dengan menggunakan metode perhitungan
ii
Density Functional Teory (DFT) untuk memprediksi stabilitas dan reaktivitas
kompleks yang terbentuk. Berdasarkan parameter global chemical reactivity
descriptor, M-TDMPzP memiliki nilai chemical hardness yang tinggi dan
elektrofilisitas yang rendah dibandingkan dengan M-TMPyP dan M-TDMImP. Hal
ini menunjukkan bahwa interaksi logam dengan senyawa TDMPzP diprediksi akan
membentuk kompleks yang lebih stabil dibandingkan dengan TMPyP dan
TDMImP. Berdasarkan hal tersebut, senyawa terbaik hasil studi komputasi yaitu
TDMPzP selanjutnya disintesis.
Sintesis senyawa TDMPzP dilakukan dengan menggunakan metode Adler.
TDMPzP disintesis dalam bentuk garam sulfonat yang larut air. Hasil sintesis
menunjukkan senyawa TDMPzP sulfonat yang diperoleh berupa padatan kristal
ungu dengan rendemen sebesar 96,8%. Karakterisasai senyawa tersebut dengan
spektrofotometri UV-Vis, NMR, dan elemental analisis menunjukkan bahwa
senyawa TDMPzP hasil sintesis telah murni.
Pengamatan profil interaksi TDMPzP dengan logam dilakukan untuk mengetahui
reaksi TDMPzP dengan logam secara eksperimen. Pengamatan reaksi warna
TDMPzP dengan logam pada variasi pH menunjukkan bahwa TDMPzP selektif
untuk deteksi logam Cu2+ pada rentang pH 2-4. Analisis stoikiometri
mengindikasikan bahwa TDMPzP dengan logam Cu2+ bereaksi 1:1 dengan
konstanta ikatan sebesar 4,15 x 105 M-1.
Selektivitas TDMPzP untuk deteksi Cu2+ pada suasana asam berpotensi untuk
dikembangkan dalam distance-based μPADs. Hasil menunjukkan bahwa sistem ini
mempunyai batas pengukuran terendah 1 mg L-1 sesuai dengan regulasi pada US
Environmental Protection Agency (EPA) yang membatasi jumlah maksimum
kontaminasi logam Cu pada air minum sebesar 1,3 mg L-1 dan WHO guidelines for
drinking water quality sebesar 2 mg L-1. Analisis adanya gangguan logam lain
menunjukkan bahwa TDMPzP selektif terhadap Cu2+. Aplikasi sistem ini untuk
analisis logam Cu2+ pada real sampel (air minum) menunjukkan hasil yang sesuai
antara distance-based μPADs dan ICP-MS. Pada pengujian tersebut diperoleh nilai
recovery dengan standard deviasi kurang dari 10%.
Berdasarkan keseluruhan hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa
TDMPzP sebagai reagen kolorimetrik dapat diaplikasikan pada distance-based
μPADs untuk analisis logam Cu2+ pada air minum. Metode ini sederhana, mudah,
murah, cepat dan dapat dilakukan untuk on-site analisis.
Perpustakaan Digital ITB