COVER KHIDIR MUHAMMAD SETYAZAMAN (NIM: 10312020)
Terbatas  Alice D
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice D
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 KHIDIR MUHAMMAD SETYAZAMAN (NIM: 10312020)
Terbatas  Alice D
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice D
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 KHIDIR MUHAMMAD SETYAZAMAN (NIM: 10312020)
Terbatas  Alice D
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice D
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 KHIDIR MUHAMMAD SETYAZAMAN (NIM: 10312020)
Terbatas  Alice D
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice D
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 KHIDIR MUHAMMAD SETYAZAMAN (NIM: 10312020)
Terbatas  Alice D
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice D
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 KHIDIR MUHAMMAD SETYAZAMAN (NIM: 10312020)
Terbatas  Alice D
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice D
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 KHIDIR MUHAMMAD SETYAZAMAN (NIM: 10312020)
Terbatas  Alice D
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice D
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA KHIDIR MUHAMMAD SETYAZAMAN (NIM: 10312020)
Terbatas  Alice D
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice D
» Gedung UPT Perpustakaan
Indonesia, sebagai negara yang terletak di daerah ekuator dengan radiasi Matahari yang melimpah, sangat berpotensi untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Radiasi Matahari yang sampai ke permukaan Bumi (iradiansi) dipengaruhi beberapa faktor yaitu atmosfer, awan, uap air, lokasi, dan musim sehingga jumlah iradiansi di suatu tempat akan berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk memaksimalkan efesiensi panel surya di wilayah Indonesia yang memiliki iradiansi tertinggi dengan memperhitungkan sudut orientasi dan azimut. Penentuan wilayah dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak ArcGIS yang menghasilkan keluaran berupa data radiasi Matahari perbulan dengan rentang data 22 tahun. Berdasarkan analisis penulis, wilayah yang memiliki iradiansi paling tinggi adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan nilai iradiansi di atas 6 kWh/m2/hari. Pada wilayah NTT tersebut, akan dipilih tujuh lokasi untuk menentukan daerah yang memiliki iradiansi rata-rata tertinggi. Di antara ketujuh lokasi tersebut, dipilihlah daerah Rote. Selanjutnya dilakukan penentuan sudut orientasi dengan sembilan percobaan dalam selang 5° yaitu 0°-40° dan azimut menghadap utara (0°) dan selatan (180°). Penelitian ini menunjukkan bahwa sudut orientasi dan azimut yang paling optimum dalam menghasilkan energi untuk daerah Rote yaitu ketika sudut orientasi 10° dengan nilai iradiansi 1039.98 W/m2 dan panel menghadap ke arah utara (azimut=0°).