2017 TA PP DICKY SOFIAN PRABOWO 1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC Taupik Abidin 2017 TS PP DICKY SOFIAN PRABOWO 1 - FULL TEXT.pdf
]
PUBLIC Taupik Abidin
Salah satu tantangan terbesar Indonesia adalah berkompetisi dengan bank-bank ASEAN saat
pengimplementasian ASEAN Banking Integration Framework berlaku di tahun 2020. Sejauh ini
dibandingkan dengan bank-bank di negara ASEAN lainnya, perbankan Indonesia memiliki
daya saing rendah. Tercermin dari tingginyan bunga pinjaman dan rasio efisiensi (semakin rasio
rendah semakin efisien). Tingginya bunga pinjaman akan membuat bank-bank Indonesia
kurang menarik dibanding bank negara ASEAN lainnya. Rata-rata bunga pinjaman Indonesia
merupakan salah satu yang tertinggi di ASEAN dan rasio efisiensiya salah satu yang terburuk.
Efisiensi mengukur seberapa baik sebuah institusi menghasilkan output dengan penggunaan
inputnya. Efisiensi merupakan salah satu parameter terbaik dalam melihat performa bank. Bank
Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah berusaha untuk mendorong peningkatan
efisiensi melalui regulasi dan pemberian insentif. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur
efisiensi bank konvensional Indonesia menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA)
dengan menggunakan pendekatan aset, model Variable Return on Scale (VRS) dan orientasi
input . Populasi penelitian ini mencakup 57 bank konvensional Indonesia yang diukur
berdasarkan kategori BUKU. Dari hasil perhitungan DEA, ditemukan bahwa terdapat 3 dari 4
bank BUKU 4 yang efisiensi sementara untuk BUKU 3 ada 7 dari 14, BUKU 2 ada 7 dari 24
dan BUKU 1 ada 4 dari 15. Penelitian ini juga menemukan bahwa BUKU 4 memiliki rata rata
nilai efisiensi terbaik diikuti dengan BUKU 3, BUKU 1 dan BUKU 2.