digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Cekungan Bandung merupakan salah satu kawasan berkembang di Indonesia yang mengalami penurunan muka tanah. Pemantauan penurunan muka tanah terkini di Cekungan Bandung, yaitu pada tahun 2016, menunjukkan bahwa penurunan muka tanah di Cekungan Bandung telah mencapai angka 1,2 - 1 meter di beberapa titik pengamatan. Fenomena penurunan muka tanah memberikan kerugian bagi daerah yang mengalaminya. Salah satu contoh kerugian tidak langsung dari fenomena penurunan muka tanah yaitu menurunnya nilai tanah dan properti pada kawasan (Abidin dkk., 2015). Tanah merupakan sumber daya dengan jumlah terbatas, karenanya, tanah dapat disebut sebagai objek ekonomi serta memiliki nilai dan harga. Terdapat banyak parameter yang mempengaruhi nilai tanah, misalnya kondisi ekonomi, sosial, fisik, dan pemerintah. Dalam penelitian ini, diuji hubungan statistik antara fenomena penurunan muka tanah dan nilai tanah dengan metode korelasi Pearson Product Moment. Didapatkan nilai koefisien korelasi dalam rentang -0,817 sampai dengan -0,976, yang mengindikasikan terdapat korelasi negatif antara kedua fenomena. Hubungan antara kedua fenomena bukan hubungan kausatif sehingga perlu dilakukan analisis lebih dalam untuk mengetahui parameter yang secara dominan menyebabkan gejolak nilai tanah. Untuk 10 titik pengamatan, parameter yang secara dominan adalah jenis penggunaan lahan, peraturan zonasi pemerintah, dan luas lahan.