ABSTRAK - ANTON NUGROHO
PUBLIC Alice Diniarti COVER ANTON NUGROHO
PUBLIC Alice Diniarti BAB 1 ANTON NUGROHO
PUBLIC Alice Diniarti BAB 2 ANTON NUGROHO
PUBLIC Alice Diniarti BAB 3 ANTON NUGROHO
PUBLIC Alice Diniarti BAB 4 ANTON NUGROHO
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5 ANTON NUGROHO
PUBLIC Alice Diniarti BAB 6 ANTON NUGROHO
PUBLIC Alice Diniarti BAB 7 ANTON NUGROHO
PUBLIC Alice Diniarti PUSTAKA ANTON NUGROHO
PUBLIC Alice Diniarti
Pemodelan kinerja perkerasan jalan sangat dibutuhkan dalam perencanaan
pemeliharaan jalan untuk menentukan tindakan pemeliharaan pada perkerasan jalan
di tahun mendatang. Kendala yang sering dihadapi pengelola jalan adalah tidak
mudahnya memprediksi kondisi perkerasan jalan dan ketersediaan dana yang belum
tentu dapat tersedia pada tiap akhir tahun perencanaan. Penelitian ini mengkaji
pendekatan model Markov Chain untuk memprediksi kondisi perkerasan jalan
dengan menggunakan nilai IRI (International Roughness Index). Untuk
menggambarkan keterbatasan dana, dilakukan dengan skenario alokasi anggaran
untuk melihat dampaknya terhadap kinerja ruas jalan selama tahun analisis.
Penentuan prioritas pemeliharaan ruas jalan akibat pembatasan alokasi anggaran
dilakukan dengan metoda Analytical Hierarchy Process (AHP).
Model Markov Chain memodelkan kondisi awal perkerasan sebagai distribusi awal
kondisi perkerasan dan probabilitas perubahan kondisi jalan kedepan yang
diperoleh dari data perubahan kondisi jalan pada beberapa tahun sebelumnya
sebagai Matrik Probabilitas Transisi (MPT). 4 jenis pemeliharaan (Rutin, Berkala,
Rehabilitasi, dan Rekonstruksi) yang dapat dipilih untuk pemeliharaan suatu ruas
jalan didasarkan pada persentase kondisi kerusakan jalannya. AHP digunakan
untuk menentukan urutan kepentingan rencana program pemeliharaan jalan
tahunan selama 10 tahun kedepan dengan berbagai skenario pembiayaan. 3 skenario
anggaran pemeliharaan digunakan dalam penelitian ini.
Penelitian ini memberikan hasil: 1. Model markov chain untuk pengelolaan
pemeliharaan menunjukkan pola pemeliharaan yang cukup baik, dimana
penanganan ruas jalan yang bersifat pemeliharaan (repairing) dilakukan dalam
rentang 2-3 tahun., 2. Penggunaan AHP sangat cocok dalam menyusun prioritas
ruas-ruas jalan dalam perencanaan program tahunan selama 10 tahun. 3. Dari
skenario penganggaran dapat diperoleh hasil bahwa semakin kecil anggaran yang
diberikan untuk pemeliharaan jalan akan berakibat bertambah besarnya dana yang
diperlukan untuk menjaga fungsi layan perkerasan jalan dibandingkan bila
disediakan dana sesuai dengan kebutuhannya.