digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - ANTON NUGROHO
PUBLIC Alice Diniarti

COVER ANTON NUGROHO
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 ANTON NUGROHO
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 ANTON NUGROHO
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 ANTON NUGROHO
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 ANTON NUGROHO
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 ANTON NUGROHO
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 6 ANTON NUGROHO
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 7 ANTON NUGROHO
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA ANTON NUGROHO
PUBLIC Alice Diniarti

Pemodelan kinerja perkerasan jalan sangat dibutuhkan dalam perencanaan pemeliharaan jalan untuk menentukan tindakan pemeliharaan pada perkerasan jalan di tahun mendatang. Kendala yang sering dihadapi pengelola jalan adalah tidak mudahnya memprediksi kondisi perkerasan jalan dan ketersediaan dana yang belum tentu dapat tersedia pada tiap akhir tahun perencanaan. Penelitian ini mengkaji pendekatan model Markov Chain untuk memprediksi kondisi perkerasan jalan dengan menggunakan nilai IRI (International Roughness Index). Untuk menggambarkan keterbatasan dana, dilakukan dengan skenario alokasi anggaran untuk melihat dampaknya terhadap kinerja ruas jalan selama tahun analisis. Penentuan prioritas pemeliharaan ruas jalan akibat pembatasan alokasi anggaran dilakukan dengan metoda Analytical Hierarchy Process (AHP). Model Markov Chain memodelkan kondisi awal perkerasan sebagai distribusi awal kondisi perkerasan dan probabilitas perubahan kondisi jalan kedepan yang diperoleh dari data perubahan kondisi jalan pada beberapa tahun sebelumnya sebagai Matrik Probabilitas Transisi (MPT). 4 jenis pemeliharaan (Rutin, Berkala, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi) yang dapat dipilih untuk pemeliharaan suatu ruas jalan didasarkan pada persentase kondisi kerusakan jalannya. AHP digunakan untuk menentukan urutan kepentingan rencana program pemeliharaan jalan tahunan selama 10 tahun kedepan dengan berbagai skenario pembiayaan. 3 skenario anggaran pemeliharaan digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini memberikan hasil: 1. Model markov chain untuk pengelolaan pemeliharaan menunjukkan pola pemeliharaan yang cukup baik, dimana penanganan ruas jalan yang bersifat pemeliharaan (repairing) dilakukan dalam rentang 2-3 tahun., 2. Penggunaan AHP sangat cocok dalam menyusun prioritas ruas-ruas jalan dalam perencanaan program tahunan selama 10 tahun. 3. Dari skenario penganggaran dapat diperoleh hasil bahwa semakin kecil anggaran yang diberikan untuk pemeliharaan jalan akan berakibat bertambah besarnya dana yang diperlukan untuk menjaga fungsi layan perkerasan jalan dibandingkan bila disediakan dana sesuai dengan kebutuhannya.