MVA (Mikoriza Vesikular Arbuskular) merupakan endomikoriza yang berasosiasi dengan tanaman padi untuk membantu meningkatkan penyerapan hara dalam tanah. Penelitian dirancang dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan untuk melihat variasi media tanam terhadap jumlah, jenis, persentase infeksi MVA serta pengaruhnya terhadap hasil tanaman padi (Oryza sativa var Aek Sibundong). Perlakuan media tanam yang digunakan adalah tanah (T), tanah dan pupuk NPK (TNPK), tanah dan kompos (K), dan tanah, kompos, dan pupuk NPK (KNPK). Penanaman tanaman padi dilakukan dengan metode SRI (System of Rice Intensification) dan sistem irigasi tetes (drip system). Identifikasi jumlah spora menggunakan teknik penyaringan basah dan sentrifugasi, sedangkan persentase infeksi MVA dilakukan dengan metode Phillips dan Haymann (1970) hasil modifikasi Laboratorium Bioteknologi Hutan IPB. Hasil penelitian diuji dengan menggunakan ANOVA yang dikuti dengan uji lanjut menggunakan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) dengan tingkat kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil penelitian, jumlah spora dan persentase infeksi pada setiap media tanam pada setiap fase pertumbuhan tidak memiliki perbedaan yang nyata, kecuali persentase infeksi MVA pada saat fase pematangan. Jumlah spora paling tinggi pada fase vegetatif, generatif, dan pematangan ditemukan pada perlakuan K dengan nilai 105,5 spora, 106,7 spora, dan 194,83 spora per 50 gram media tanam. Persentase infeksi MVA pada akar tanaman padi saat fase vegetatif dan pematangan tertinggi pada perlakuan K dengan nilai sebesar 52,43% dan 57,5%, sedangkan persentase infeksi tertinggi saat fase generatif ditemukan pada perlakuan KNPK dengan nilai sebesar 43,17%. Jenis spora yang ditemukan pada media tanam tanaman padi terdiri dari Glomus pansihalos, Glomus lacteum, Glomus multicaule, Scutellaspora scutata, Acaulospora foveata, Ambispora gerdemamii, dan Gigaspora decipien. Jumlah spora MVA memiliki korelasi yang cukup erat terhadap bobot basah, berat kering, dan bobot gabah kering panen tanaman padi dengan nilai korelasi Pearson sebesar 0,978; 0,985; dan 0,965. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan media tanam berupa tanah dan kompos menunjukkan keberadaan MVA dan produktivitas yang tertinggi dengan hasil GKG (Gabah Kering Giling) sebesar 8,25 ton/ha/panen.
Perpustakaan Digital ITB