Pilihan terapi Triple Negative Breast Cancer (TNBC) yang terbatas akibat tidak adanya reseptor hormon dan Human Epidermal Growth Factor Receptor 2 (HER2) mengakibatkan diperlukannya agen terapi baru. Lipo-SIM berpotensi sebagai antikanker melalui mekanisme early apoptosis sementara Lipo-PLGA-SIM dan Lipo-NaOl-SIM secara signifikan dapat meningkatkan produksi ROS dan apoptosis. Namun, key molecule terjadinya apoptosis tersebut masih belum diketahui. Analisis in silico menunjukkan simvastatin dan HSP90AB1 memiliki ikatan yang stabil. Penurunan HSP90AB1 menyebabkan peningkatan ROS dan apoptosis. Berdasarkan hal tersebut, terdapat kemungkinan apoptosis yang terjadi setelah pemberian liposom yang mengandung simvastatin berhubungan dengan ekspresi HSP90AB1. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ekspresi HSP90AB1 setelah pemberian liposom yang mengandung simvastatin melalui metode Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA). Ukuran partikel Lipo-SIM, Lipo-PLGA-SIM, dan Lipo-NaOl-SIM berturut-turut adalah 126,60 ± 2,25; 157,93 ± 5,95; dan 68,05 ± 9,94 nm dengan PDI nya masing-masing adalah 0,34 ± 0,08; 0,33 ± 0,06; dan 0,26 ± 0,02. Zeta potensial Lipo-SIM, Lipo-PLGA-SIM, dan Lipo-NaOl-SIM berturut-turut adalah -3,21 ± 0,62; -8,84 ± 1,50; dan -31,73 ± 2,62 sedangkan efisiensi enkapsulasi nya masing-masing adalah 68,24 ± 9,76%; 78,08 ± 0,06%; dan 83,16 ± 1,61%. Hasil ELISA menunjukkan konsentrasi HSP90AB1 yang setara dengan 100 ?g protein total untuk kelompok uji tanpa perlakuan, Lipo-SIM, Lipo-PLGA-SIM, dan Lipo-NaOl SIM secara berturut-turut adalah 0,41 ± 0,14 ng/mL; 0,63 ± 0,15 ng/mL; 0,26 ± 0,21 ng/mL; dan 0,24 ± 0,26 ng/mL. Adapun persentase inhibisi HSP90AB1 oleh Lipo-NaOl-SIM lebih tinggi (33,09%) dibandingkan Lipo-PLGA-SIM (25,66%) sebagai kontrol, tetapi tidak signifikan secara statistik sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan inhibisi Lipo-NaOl-SIM sebanding dengan kontrol.
Perpustakaan Digital ITB