digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Nikel adalah logam berat yang memiliki potensi bahaya terhadap kesehatan seperti gangguan pernapasan dan kanker. Salah satu teknologi yang dikembangkan untuk menyisihkan nikel dari air limbah adalah dengan menggunakan proses presipitasi yang dikenal dengan proses yang memiliki biaya operasional rendah, penanganan yang mudah serta memiliki efisiensi penyisihan yang tinggi. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian ini dengan tujuan untuk menentukan tipe presipitasi yang dapat memberikan efisiensi penyisihan nikel paling baik pada air limbah hasil pembuatan plat cetak yang berasal dari industri percetakan. Selain itu kondisi lingkungan seperti pH dan dosis optimum yang mempengaruhi proses presipitasi juga turut dipelajari. Penelitian ini menggunakan 3 tipe proses presipitasi, yaitu tipe presipitasi hidroksida, tipe presipitasi karbonat dan tipe ko-presipitasi hidroksida menggunakan senyawa Fe. Uji dilakukan pada limbah sintetis yang memiliki kandungan nikel sebesar 500 ppm. Hasil tipe presipitasi dengan efisiensi paling tinggi pada uji limbah sintetis akan diterapkan pada air limbah asli dengan konsentrasi nikel awal sebesar 3317 ppm. Kandungan nikel akhir diukur setelah metode Jar Test (pengadukan cepat : 100 rpm selama 1 menit; pengadukan lambat : 60 rpm selama 10 menit) dan sedimentasi selama 2 jam yang sebelumnya didahului dengan proses penambahan reagen serta penyesuaian pH. Kandungan nikel diukur dengan menggunakan Atomic Absorption Spechtrofotomethry (AAS). Berdasarkan hasil penelitian, tipe presipitasi yang memiliki efisiensi penyisihan nikel paling tinggi adalah tipe kopresipitasi menggunakan senyawa Fe dengan pH optimum 10 dan rasio dosis optimum sebesar 1 : 1 yang memberikan efisiensi pada limbah sintetis sebesar 99,96% dan efisiensi pada limbah asli sebesar 99,93%.