digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Latar Belakang: Kebugaran merupakan komponen penting dalam pencapaian prestasi olahraga, dimana resapan oksigen maksimal atau VO2max menjadi standar emas dalam menilai tingkat kebugaran. Terdapat beberapa jenis tes dalam mengukur VO2max yaitu metode tes laboratorium menggunakan cardio pulmonary exercising test (CPET) dan metode tes lapangan menggunakan tes lari cooper 2400 meter, tes lari bolak-balik bleep, tes lari balke 15 menit, dan tes jalan rockport 1600 meter. Metode tes lapangan telah diuji secara terpisah, tetapi belum ada penelitian yang membandingkan ke-empat tes lapangan tersebut dengan tes laboratorium secara bersamaan dan menggunakan populasi yang sama. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara metode tes laboratorium menggunakan CPET dengan metode tes lapangan menggunakan tes lari cooper 2400 meter, tes lari bolak-balik bleep, tes lari balke 15 menit, dan tes jalan rockport 1600 meter dalam pengukuran VO2max. Metode: Subjek adalah 14 orang laki-laki sehat usia (20 ± 1,24) dengan tingkat aktifitas fisik aktif. Subjek melakukan tes pengukuran VO2max metode tes laboratorium menggunakan CPET dan metode tes lapangan menggunakan tes lari cooper 2400 meter, tes lari bolak-balik bleep, tes lari balke 15 menit, dan tes jalan rockport 1600 meter dengan interval antar tes minimal dua hari. Setiap pelaksanaan tes dilakukan pengukuran nilai VO2max, kadar asam laktat darah, denyut jantung maksimal, kalori, dan rating of perceived exertion (RPE). Hasil: Nilai VO2max tes lari balke 15 menit (44,88 ± 3,90), tes lari cooper 2400 meter (46,20 ± 5,51), dan tes larik bolak-balik bleep (42,23 ± 6,25) tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan tes laboratorium (44,66 ± 5,51), namun tes jalan rockport 1600 meter (54,36 ± 4,94) memiliki perbedaan yang sangat signifikan (p