digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Latar Belakang: Penelitian mengenai karakteristik fisiologi atlet sepakbola dengan menggunakan alat metabolic portable di Indonesia masih terbatas. Penelitian ini menggunakan alat Cosmed Wearable Metabolic System K5 yang bertujuan untuk menilai karakteristik fisiologi atlet sepakbola wanita pada saat melakukan pengujian Yo-Yo Intermittent Recovery Test, dari hasil data tersebut akan dibandingkan dengan pengujian metode latihan Small Side Game. serta menggunakan data tersebut untuk merencanakan metode desain pelatihan yang tepat sesuai dengan program latihan yang dibutuhkan. Metode: secara keseluruhan, 9 atlet sepakbola elit wanita dari tim Jawa Barat yang saat ini memfokuskan latihannya untuk persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON XX) di Papua. 9 atlet direkrut untuk menjadi subjek. Semua peserta menyelesaikan 3 sesi pengujian. Sesi pertama untuk mengukur antropometri dan tingkat kecepatan lari. Sesi kedua mengukur tingkat VO2max atlet dengan protocol Yo-Yo Intermittent Recovery Test Level 2, dan sesi ketiga atlet melakukan latihan dengan metode Small Side Game dengan jumlah pemain 3 v 3 ditambah adanya dua penjaga gawang, dengan ukuran lapangan 20 x 30 meter dan waktu selama 4 x 4 menit dengan istirahat dari setiap sesi 2 menit. Selama pengujian sesi kedua dan ketiga dilakukan dengan menggunakan alat metabolic portable Kosmed K5. Hasil: sebanyak 9 kali latihan Small Side Game dianalisis. Hasil variabel dari Denyut jantung, VO2, dan Kalori yang dibutuhkan selama latihan Small Side Game mendekati terhadap pengujian Yo-Yo Intermittent Recovery Test. akan tetapi uji-t independen menunjukkan hasil dari kadar asam laktat dalam darah mengungkapkan perbedaan yang signifikan antara Yo-Yo Intermittent Recovery Test dan Small Side Game (p = 0,004). Kesimpulan: hasil yang didapat dari respon denyut jantung > 95% dari denyut jantung maksimal, sehingga latihan Small Side Game merupakan latihan yang efektif untuk meningkatkan kebugaran kardiorespirasi. Lapangan yang digunakan dikatakan optimal karena membebankan permintaan fisik yang tinggi pada pemain serta mempertahankan frekuensi Tindakan teknis yang tinggi pula. Sehingga selama latihan Small Side Game dapat meningkatkan kemampuan fisik dan teknis bermain.