COVID-19 merupakan penyakit virus yang menyerang bagian paru-paru sehingga
mengakibatkan terjadinya penurunan sejumlah variabel respirasi, terutama nilai
VO2max. Dari penurunan nilai VO2max tersebut menyebabkan reaksi berantai yang
mempengaruhi variabel-variabel kebugaran individu seperti konsentrasi laktat
darah dan laju denyut jantung, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penelitian mengenai pengaruh vitamin B kompleks terhadap VO2max dan
konsentrasi laktat darah sudah ada, walaupun tidak digambarkan secara spesifik.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan nilai VO2max, konsentrasi
laktat darah serta laju denyut jantung pada saat sebelum dan sesudah suplementasi
terhadap atlet futsal. Sebagai tambahan, penelitian ini diharapkan untuk dapat
melihat seberapa besar nilai restorasi ketika dilakukan suplementasi vitamin B
kompleks. Studi melibatkan 10 orang atlet futsal amatir yang memiliki riwayat
COVID-19 mulai dari tiga bulan yang lalu hingga 12 bulan, dibagi menjadi dua
kelompok perlakuan; yaitu kelompok suplemen dan kelompok plasebo. Subyek
diuji nilai VO2maxnya dengan menggunakan Uji Cooper 2,4 km. Untuk uji
konsentrasi laktat darah dan laju denyut jantung masing-masing menggunakan
Accutrend®
Plus dan Polar®
Heart Rate Sensor H10 serta Polar®
Heart Rate
Monitor M400 selama dilakukannya uji Cooper 2,4 km. Hasil kemudian
dibandingkan masing-masing variabel dan kelompok uji antara sebelum dan
sesudah suplementasi vitamin B kompleks. Hasil perbandingan VO2max dan
konsentrasi laktat darah menunjukkan perbedaan yang bermakna antara sebelum
dan sesudah suplementasi pada kelompok (p<0,05), sedangkan laju denyut
jantung tidak memberikan perbedaan yang cukup bermakna (p<0,05). Kesimpulan
yang didapat adalah suplementasi vitamin B kompleks memberikan pengaruh
terhadap nilai VO2max dan konsentrasi laktat darah, namun tidak untuk laju denyut
jantung.