digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVID-19 merupakan penyakit virus yang menyerang bagian paru-paru sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan sejumlah variabel respirasi, terutama nilai VO2max. Dari penurunan nilai VO2max tersebut menyebabkan reaksi berantai yang mempengaruhi variabel-variabel kebugaran individu seperti konsentrasi laktat darah dan laju denyut jantung, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penelitian mengenai pengaruh vitamin B kompleks terhadap VO2max dan konsentrasi laktat darah sudah ada, walaupun tidak digambarkan secara spesifik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan nilai VO2max, konsentrasi laktat darah serta laju denyut jantung pada saat sebelum dan sesudah suplementasi terhadap atlet futsal. Sebagai tambahan, penelitian ini diharapkan untuk dapat melihat seberapa besar nilai restorasi ketika dilakukan suplementasi vitamin B kompleks. Studi melibatkan 10 orang atlet futsal amatir yang memiliki riwayat COVID-19 mulai dari tiga bulan yang lalu hingga 12 bulan, dibagi menjadi dua kelompok perlakuan; yaitu kelompok suplemen dan kelompok plasebo. Subyek diuji nilai VO2maxnya dengan menggunakan Uji Cooper 2,4 km. Untuk uji konsentrasi laktat darah dan laju denyut jantung masing-masing menggunakan Accutrend® Plus dan Polar® Heart Rate Sensor H10 serta Polar® Heart Rate Monitor M400 selama dilakukannya uji Cooper 2,4 km. Hasil kemudian dibandingkan masing-masing variabel dan kelompok uji antara sebelum dan sesudah suplementasi vitamin B kompleks. Hasil perbandingan VO2max dan konsentrasi laktat darah menunjukkan perbedaan yang bermakna antara sebelum dan sesudah suplementasi pada kelompok (p<0,05), sedangkan laju denyut jantung tidak memberikan perbedaan yang cukup bermakna (p<0,05). Kesimpulan yang didapat adalah suplementasi vitamin B kompleks memberikan pengaruh terhadap nilai VO2max dan konsentrasi laktat darah, namun tidak untuk laju denyut jantung.