digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pengaplikasian metode geofisika dalam bidang pertanian membutuhkan pemahaman secara menyeluruh dalam pengkarakteristikan tanah, termasuk sifat kelistrikannya. Selanjutnya, sifat ini dapat memberikan efek terhadap komposisi tanah dan komposisi mineral seperti kandungan air. Pada penelitian ini, rekonstruksi tanah vulkanik menggunakan sedimen sungai pada lereng Gunung Bukit Tunggul yang berlokasi di Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Sedimen yang diperoleh kemudian disaring untuk mendapatkan tiga komponen utama tanah yaitu pasir, debu dan liat. Selanjutnya dibuat lima komposisi tambahan berdasarkan segitiga tekstur yaitu lempung, lempung berpasir, lempung berdebu, lempung liat berpasir dan lempung liat berdebu. Sampel tanah dalam keadaan kering dan basah diukur kandungan volumetrik air, konduktivitas listrik dan permitivitas dielektriknya menggunakan alat EM50 Data Logger tiap dua menit. Pada kondisi yang sama diukur pula suseptibilitas magnetiknya dengan alat Bartington MS2 B pada frekuensi rendah dan frekuensi tinggi. Hasil analisis XRD menunjukkan mineral utama komponen tanah adalah muscovite, cordierite, magnetite, dan quartz. Hasil yang diperoleh bahwa kandungan air hanya sebagai media pelarut ion-ion dari mineral tanah dan bukan sebagai pengontrol sifat kelistrikan dan kemagnetannya.