digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Studi ini bertujuan untuk melakukan perhitungan suhu air laut dengan metode akustik.Penjalaran gelombang akustik sangat dipengaruhi oleh parameter fisis oseanografi, khususnya suhu, sehingga gelombang akustik dapat digunakan sebagai salah satu metode dalam menghitung suhu laut dari permukaan sampai kedalaman.Data yang digunakan adalah data suhu, salinitas, dan kecepatan suara di selat Makassar yang didapat dari kegiatan penelitian dan pengembangan Internasional Nusantara Statification and Transport (INSTANT) tahun 2006 oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Data suhu, salinitas dan kecepatan suara hasil pengukuran tersebut akan digunakan sebagai pembanding hasil model.Digunakan Metode ray tracing untuk melihat penjalaran gelombang akustik di bawah air,dan kemudian diikuti oleh teknik tomografi akustik untuk menghitung kecepatan suara dalam air laut. Kecepatan suara akan digunakan untuk mencari suhu bawah laut menggunakan metode Newton - Rhapson.Dari hasil yang didapat, error model kecepatan suara berkisar antara 0,003% sampai 0,02% dan untuk model suhu berkisar antara 0,12% sampai 0,63%. Dari hasil error tersebut, kesesuaian antara hasil model dan data pengamatan dapat dikatakan baik.Nilai error kecepatan dan suhu sangat berhubungan dengan condition number dari matriks, yang digunakan untuk menentukan bisa atau tidaknya sebuah matriks di inversi. Matriks dengan condition number kecil (bernilai 1) menunjukkan bahwa matriks tersebut dapat di-inversi sehingga nilai error yang didapat kecil, yang terdapat pada termoklin dan deep layer.Sedangkan untuk matriks dengan condition number besar (1,225 x 1016 ), matriks tersebut tidak dapat di-inversi sehingga nilai error yang didapat besar. Nilai condition number yang besar ini terjadi pada kondisi perairan isothermal, yang ditunjukkan pada bagian lampiran.