Perpustakaan Digital ITB

Ketika restoran penuh pengunjung, pembicaraan di setiap meja cenderung dilakukan bersamaan sehingga meningkatkan tingkat bising. Peningkatan bising menyebabkan berkurangnya kualitas kejelasan wicara (intelligibillity) terhadap lawan bicara dan jugamenyebabkan terjadinya persaingan pembicaraan sehingga pengunjung cenderung menambah tingkat tekanan suara (Lombard effect) yang pada akhirnya semakin meningkatkan tingkat bising. Akibat lainnya, tingkat privasi (privacy) percakapan menurun dan pengunjung merasa tidak nyaman serta lebih cepat lelah karena ketidakjelasan suara ucapan. Dalam penelitian ini, dilakukan desain perbaikan akustik di restoran yang mempunyai masalah kenyamanan akustik berupa bising latar belakang (background noise)yang melebihi nilai standaruntuk meningkatkan kenyamanan pengunjung di restoran, agar didapat kejelasan wicara yang baik dalam satu meja namun tetap menjaga privasi dalam jarak tertentu. Pembuatan rancangan tidak dilakukan dengan menggunakan sekat untuk menjaga keleluasaan visual sebagai salah satu sifat ruang publik pada restoran, juga tidak dilakukan dengan mengurangi kapasitas restoran. Restoran yang dijadikan objek penelitian memiliki background noisesebesar 53– 59 dBA (NCB 45–52).Sedangkan nilai standar background noiserestoran sebesar 35–50 dBA(NCB 38–43). Dengan berbicara menggunakan normal voice(60 dBA di jarak 1 meter) saat restoran penuh pengunjung, background noise dapat mencapai 74 dBA (NCB>65). Hal ini menyebabkan pengunjung cenderungberbicara dengantingkat tekanan suara di atasraised voice(66 dBA di jarak 1 meter).Desain akustik dibuat dengan menggunakan panel difuser dan disimulasikan dengan metode ray tracing.Penggunaan rancangan ini menurunkan background noise sebesar 3 dBA dan menghasilkan jarak distraksi sebesar 1.6 meter serta jarak jarak privasi sebesar 5.8 meter.