digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penggunaan mineral alam sebagai bahan baku pembuatan zeolit sintetik masih kurang banyak dilakukan. Seiring dengan perkembangan teknologi, zeolit sintetik telah ditemukan lebih dari 200 jenis kerangka zeolit. Zeolit-Y merupakan zeolit sintetik dengan penggunaan terbesar pertama di industri petrokimia, salah satunya adalah sebagai katalis terhadap perengkahan minyak bumi. Perlite dan fly-ash telah berhasil diaplikasikan untuk membuat Zeolit-Y pada suhu rendah, namun masih berupa campuran dengan Zeolit-A. Pada penelitian ini akan dicoba untuk mengimplementasikan kaolin dengan komposisi mirip perlite dan fly-ash sebagai sumber silika dan alumina bahan alam untuk mensintesis Zeolit-Y pada suhu rendah. Kaolin digunakan pada penelitian ini dikarenakan aplikasinya sebagai sumber silika dan alumina telah menghasilkan Zeolit-Y dengan kemurnian yang cukup tinggi, tetapi masih menggunakan metode hidrotermal. Kaolin terlebih dahulu diaktivasi dengan cara menambahkan NaOH dan dikalsinasi pada suhu 650C, menghasilkan metakaolin. Metakaolin bersama ludox, dan air digunakan sebagai bahan baku sintesis Zeolit-Y. Pengaruh NaOH dan air dalam komposisi kimia campuran terhadap hasil sintesis diamati dalam penelitian ini. Dua komposisi metakaolin masing-masing dicampurkan dengan NaOH pada tiga komposisi berbeda-beda, untuk kemudian dipanaskan pada suhu 90oC selama tiga hari dan lima hari. Produk yang terbentuk akan dikarakterisasi dengan metode X-Ray Diffraction (XRD. Hasil XRD yang telah dilakukan menunjukan bahwa campuran dengan komposisi Si/Al mirip perlite, yaitu 8,89 SiO2 : Al2O3 :31,51 Na2O : 549,23 H2O memiliki pola puncak Zeolit-Y yang khas.