Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam rangka pengembangan struktur industri rumput laut yaitu ketidakstabilan pasokan dan harga rumput laut kering sebagai bahan baku industri pengolahan. Hal ini disebabkan karena pasokan rumput laut kering dari pedagang pengumpul lebih banyak diekspor sehingga ketersediaan rumput laut kering di pasar domestik terbatas dan mahal. Intervensi pemerintah dapat digunakan sebagai solusi untuk stabilisasi pasokan dan harga pasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model struktur industri rumput laut yang mempresentasikan intervensi pemerintah dalam upaya memenuhi ketersediaan pasokan bahan baku rumput laut kering dalam negeri dan memberikan kestabilan harga bahan baku di level industri serta kestabilan harga karaginan pada level konsumen.
Entitas dalam sistem industri rumput laut yang dikaji terdiri dari petani, pedagang pengumpul, BLURI, industri karaginan, konsumen karaginan dan pemerintah. Instrumen kebijakan pemerintah yang diusulkan sebagai bentuk intervensi berupa penetapan kebijakan bea keluar ekspor kepada pedagang pengumpul, kuota ekspor, program dukungan harga ke petani dan kebijakan insentif pengembangan industri dalam bentuk pembebasan pajak pertambahan nilai atas produk karaginan yang terjual. Penelitian ini menghasilkan rancangan model struktur industri rumput laut dalam bentuk model matematis dengan fungsi tujuan memaksimalkan total profit bagi setiap entitas yang terlibat dalam sistem.
Tahapan penelitian yang dilakukan meliputi tiga tahapan utama yaitu (1) tahap identifikasi permasalahan dan analisis sistem, (2) tahap pengembangan model yang mencakup penentuan model sistem awal dan model sistem rancangan yang terdiri dari tiga skema skenario intervensi pemerintah, (3) tahap verifikasi, validasi sistem dan analisa hasil.
Ujicoba model menunjukkan hasil bahwa model sistem rancangan mampu menangani permasalahan ketidakstabilan pasokan dan harga bahan baku rumput laut kering di level industri serta harga penjualan karaginan di level konsumen yang ditunjukkan dengan penurunan jumlah impor bahan baku disertai peningkatan profit industri karaginan dan penurunan biaya pembelian karaginan pada konsumen.
Perpustakaan Digital ITB