digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

LiDAR (Light Detection and Ranging) merupakan salah satu dari teknologi penginderaan jauh. Akurasi LiDAR yang tinggi dan kecepatan akuisisi data yang cepat dalam area yang luas menyebabkan teknologi ini banyak digunakan pada berbagai bidang. Kelapa sawit sebagai salah satu jenis tanaman yang tumbuh di Indonesia dikatakan sebagai salah satu pemasukan devisa terbesar di Indonesia, sehingga semakin banyak dibudidayakan. Berdasarkan fakta tersebut, maka perlu dikembangkan suatu metode yang dapat digunakan untuk membantu melihat perkembangan dari perkebunan kelapa sawit. Dalam penelitian ini akan digunakan data LiDAR untuk melihat perkembangan suatu perkebunan kelapa sawit dengan output jumlah dan tinggi pohon. Prosesnya dimulai dengan memasukan parameter untuk klasifikasi point clouds yang akan digunakan untuk pembentukan DTM (Digital Terrain Model) dan DSM (Digital Surface Model), dari kedua data tersebut bisa didapatkan CHM (Canopy Height Model) yang dianggap sebagai tinggi dari pohon kelapa sawit. Data yang didapatkan akan digunakan sebagai parameter dalam pendeteksian jumlah pohon yang terdapat di perkebunan tersebut. Hasil dari metode tersebut akan divalidasi menggunakan orthophoto yang didapatkan dari akuisisi data LiDAR. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pada perkebunan kelapa sawit seluas 22,5 Ha di Sumatera Selatan terdapat pohon sebanyak 3.119 dengan tinggi pohon pada perkebunan berkisar antara 3-16 meter. Setelah dilakukan validasi estimasi besar kesalahan deteksi pohon adalah 4 %, diketahui menurut studi literatur bahwa jumlah pohon dengan luas area perkebunan dan tinggi pohon yang terdeteksi memenuhi spesifikasi range yang seharusnya