digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Transportasi sungai sangat penting untuk dikembangkan dalam rangka mendukung pergerakan penduduk dan meningkatkan perekonomian wilayah. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan pelabuhan sungai yang memadai. DAS Mamberamo di Papua memiliki luas 8 juta hektare. Di area seluas itu terdapat pelabuhan-pelabuhan yang potensial namun belum dikembangkan secara optimal. Hal ini terjadi karena pemerintah daerah memiliki berbagai keterbatasan untuk mengembangkan seluruhnya saat ini. Baik itu menyangkut pendanaan, kesiapan aparatur dan regulasi, pemeliharaan, dan sebagainya. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pemilihan pelabuhan-pelabuhan sungai tertentu yang pengembangannya akan lebih efisien dan berdampak luas dibandingkan yang lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang patut dipertimbangkan dalam rangka pengembangan pelabuhan untuk kemudian dapat ditentukan urutan prioritas pengembangan pelabuhan sungai. Adapun penentuan prioritas dilakukan menggunakan pendekatan analytic network process (ANP). ANP adalah metodologi pengambilan keputusan yang dikembangkan oleh Saaty untuk memecahkan persoalan yang melibatkan banyak kriteria di mana terdapat umpan balik dan keterkaitan antara kriteria dan alternatif. Pemilihan dan pembobotan kriteria dilakukan dengan penelusuran literatur dan melalui survey terhadap pemerintah daerah dan akademisi serta praktisi yang ahli dalam transportasi sungai.Hasil dari penelitian ini menunjukan Pelabuhan Kasonaweja sebagai pelabuhan dengan prioritas tertinggi untuk dikembangkan dengan bobot sekitar 0,3251, disusul kemudian oleh Pelabuhan Teba, Trimuris, dan Bagusa. Sedangkan kriteria dan subkriteria yang menempati bobot tertinggi adalah pelayanan dan moda jalan dengan bobot masing-masing sebesar 0,2974 dan 0,120037. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi pemerintah daerah sehubungan dengan perencanaan pengembangan pelabuhan sungai agar dapat meningkatkan pergerakan penduduk dan perekonomian wilayah.