Pengetahuan mengenai pasang surut laut sangat penting karena tingginya kegiatan maritim yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia , namun informasi yang ada saat ini masih sangat kurang memadai. Untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut dapat dilakukan pemetaan co-tidal untuk menganalisa kerapatan stasiun pasut dari data model pasut global yang dapat digunakan untuk memprediksi pasang surut laut. Peta yang dihasilkan adalah hasil dari ekstraksi komponen-komponen pasut. Dari proses analisis yang dilakukan, dibutuhkan stasiun pasut yang berjarak setiap 82 km pada bagian utara Pulau Sumatera, setiap 42 km pada bagian timur Pulau Sumatera, setiap 204 km pada bagian tenggara Pulau Sumatera, setiap 14,5 km pada bagian selatan Pulau Sumatera, dan setiap 771 km pada bagian barat Pulau Sumatera. Karakteristik pasut yang terjadi pada bagian timur Pulau Sumatera memiliki co-tidal yang rapat, sedangkan pada bagian barat Pulau Sumatera memiliki co-tidal yang renggang.
Perpustakaan Digital ITB