digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dalam perambatannya dari perairan dalam ke perairan dangkal, tinggi gelombang meningkat sehingga dapat menyebabkan terjadinya erosi di pantai. Untuk meredam tinggi gelombang yang besar ini, tindakan pencegahan perlu dilakukan dengan cara menggunakan suatu struktur pemecah gelombang (breakwater). Breakwater terdiri dari empat jenis, yaitu breakwater tipe konvensional, breakwater tipe monolitik, breakwater tipe komposit, dan breakwater apung. Tugas Akhir ini menunjukkan adanya perubahan karakteristik gelombang sebelum dan setelah melewati struktur apung berdasarkan percobaan laboratorium yang dilakukan dengan tiga skenario gelombang dan lima desain struktur apung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur apung dapat meredam tinggi gelombang yang datang. Peredaman tinggi gelombang ini dipengaruhi oleh parameter gelombang dan desain struktur apung yang digunakan. Pada skenario gelombang dengan tinggi yang kecil dan periode yang besar (5 cm dan 3,2 detik), peredaman tinggi gelombang paling maksimum ditunjukkan oleh desain struktur apung dengan 50% bagian tenggelam, yakni sebesar 16%. Pada skenario gelombang dengan tinggi 11 cm dan periode 1,8 detik, desain struktur apung dengan seluruh bagiannya tenggelam dan slope yang paling besar mampu meredam tinggi gelombang paling maksimum yakni sebesar 41%. Hal yang serupa ditunjukkan pada skenario gelombang dengan tinggi yang paling besar dan periode yang paling kecil (15 cm dan 1,6 detik). Pada skenario gelombang tersebut, desain struktur apung dengan kemiringan yang besar mampu meredam tinggi gelombang sebesar 47%. Hal ini menunjukkan bahwa struktur apung dengan kemiringan yang besar adalah peredam tinggi gelombang paling efektif jika digunakan pada gelombang dengan tinggi yang besar dan periode yang kecil.