digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Permasalahan pada proyek Pelabuhan Sanur disebabkan oleh perbedaan elevasi 2 meter antara pengukuran awal dan kondisi lapangan, yang dapat mengakibatkan penambahan volume pekerjaan breakwater. Kontrak yang digunakan di proyek ini adalah lump sum fixed price, sehingga penambahan biaya tidak dimungkinkan. Melalui kontrak design and build, KSO pelaksana proyek dapat menetapkan desain ulang breakwater dengan memperhatikan pengaruh dan kepentingan para stakeholder yang terlibat tanpa perlu adendum biaya kontrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses pengambilan keputusan terhadap alternatif desain breakwater yang paling optimal sesuai kondisi proyek berdasarkan bobot stakeholder dan bobot kriteria yang diharapkan. Metode yang digunakan adalah diskusi kelompok terarah untuk menganalisis pengaruh dan kepentingan stakeholder sesuai dengan pemetaan stakeholder, serta survei kuesioner terbuka untuk mendapatkan kriteria desain dari sudut pandang masing-masing stakeholder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 11 stakeholder yang terlibat, terbagi menjadi stakeholder internal yang berfokus pada aspek strategis dan teknis, serta stakeholder eksternal yang berfokus pada dampak konstruksi. Bobot stakeholder yang tidak egaliter menunjukkan bahwa Pemilik Proyek (45,67%), Pelaksana Proyek (25,67%), dan Konsultan MK (15,66%) memiliki pengaruh terbesar, sementara Pemerintah Setempat (9%) dan Masyarakat Terdampak (4%) memiliki pengaruh yang lebih rendah. Dari 16 kriteria desain breakwater yang teridentifikasi, bobot tertinggi adalah Fungsionalitas (13,76%), Dampak Lingkungan (13,76%), dan Mutu Pekerjaan (11,01%). Pengambilan keputusan terhadap desain breakwater dilakukan melalui model hirarki dengan mempertimbangkan bobot stakeholder dan kriteria dengan hasil diperoleh bahwa BPPT Lock (skor 4,1326) merupakan alternaitf desain breakwater yang paling optimal, mengungguli alternatif lain seperti Tetrapod, Dolos, dan Batu. Penelitian ini dapat terus dikembangkan dengan membandingkan metode multikriteria yang lebih beragam dan pendalaman aspek sosial-budaya, terutama terkait masyarakat adat di Sanur, Bali.