Hepatitis B Virus (HBV) dapat menyebabkan peradangan hati dan dapat berlanjut menjadi hepatitis B kronis, sirosis, dan hepatocelullar carcinoma. Menurut data WHO tahun 2002, sekitar 350 juta orang menderita Hepatitis B kronis dengan 15–25% beresiko penyakit jantung. Vaksinasi merupakan upaya pencegahan paling efektif untuk mengurangi jumlah infeksi hepatitis B. Di Indonesia, semua vaksin HBV komersial diimpor dari luar negeri. Sebagai upaya untuk menghasilkan vaksin HBV lokal, protein permukaan (Hepatitis B surface Antigen, HBsAg) yang digunakan sebagai komponen utama dalam vaksin HBV diekspresikan dalam ragi Pichia pastoris. Ragi metilotropik P. pastoris merupakan sel eukariotik yang unggul untuk produksi protein rekombinan skala besar di bawah regulasi promotor alkohol oksidase (AOX1). Dalam penelitian sebelumnya, gen HBsAg berhasil diintegrasikan ke dalam kromosom P. pastoris galur KM71 melalui rekombinasi homolog single cross over. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan jumlah salinan gen HBsAg yang terintegrasi dalam kromosom P. pastoris menggunakan qPCR dan optimasi tingkat ekspresi HBsAg dengan penginduksi metanol. Berdasarkan analisis qPCR, P. pastoris KM71-26 yang mampu tumbuh pada konsentrasi zeosin 2000 ug/ml memiliki 20 jumlah salinan gen HBsAg. Optimasi ekspresi HBsAg menunjukkan bahwa ekspresi tertinggi diperoleh setelah inkubasi 72 jam dengan konsentrasi induksi metanol 2,5% (v/v). Analisis SDS-PAGE menunjukkan HBsAg rekombinan dihasilkan sebagai monomer dengan massa molekul 29 kDa, dan juga sebagai dimer dengan massa molekul 58 kDa.
Perpustakaan Digital ITB