digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Minyak dalam biji buah-buahan dan kacang-kacangan sangat menarik untuk diteliti dan penting untuk dikarakterisasi karena dapat berguna untuk kepentingan pangan dan medisinal. Selain itu, minyak-minyak tersebut dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif, produk kecantikan, produk kesehatan, dan pelumas. Biji-bijian dan kacang-kacangan sangat kaya akan lemak/minyak. Lemak/minyak yang terkandung dalam biji-bijian dan kacang-kacangan biasanya berupa trigliserida. Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis komposisi trigliserida yang terdapat dalam biji buah-buahan dan kacang-kacangan. Komposisi trigliserida dalam biji buah-buahan dan kacang-kacangan dapat bervariasi. Minyak-minyak dalam biji buah-buahan dan kacang-kacangan tersebut diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut n-heksana. Ekstrak kasar hasil maserasi dapat langsung dianalisis tanpa mengalami pemurnian terlebih dahulu. Salah satu cara terkini yang digunakan untuk menganalisis secara kualitatif komposisi trigliserida dalam minyak-minyak tersebut adalah dengan menggunakan instrumen Electrospray Ionization - Ion Trap - Mass Spectrometry (ESI-IT-MS). Trigliserida tidak dapat dianalisis secara langsung dengan ESI-ITMS karena trigliserida sukar diionisasi. Salah satu pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan penambahan kation Ag+ yang dapat membentuk ikatan koordinasi dengan trigliserida. Kehadiran kation Ag+ pada trigliserida dapat memberikan muatan total positif pada trigliserida sehingga dapat dideteksi oleh detektor massa. Puncak massa pada spektrum massa yang berkorelasi dengan spesi [trigliserida + Ag]+ dapat difragmentasi untuk analisis lebih kanjut dalam hal urutan asam lemak penyusun trigliserida tersebut. Diasumsikan bahwa rantai samping yang mengikat gliserol pada urutan kedua (R2) adalah faktor penentu struktur trigliserida tersebut. Fragmentasi kemungkinan besar terjadi pada rantai asam-asam lemak yang mengikat pada gliserol pada urutan pertama (R1) dan ketiga (R3). Dengan menggunakan data fragmentasi ini, urutan asam-asam lemak penyusun suatu trigliserida dapat diketahui. Terdapat 27 sampel yang telah dianalisis dalam penelitian ini. Hasil analisis yang diperoleh dengan metode ini memuaskan. Komponen trigliserida dalam beberapa jenis biji buah-buahan dan kacang-kacangan telah dianalisis. Namun, di antara 27 minyak tersebut, tidak semua komponen trigliserida dalam minyak yang dianalisis dapat dideteksi menggunakan penambahan kation Ag+ sebagai mediator ionisasi. Secara umum, suatu senyawa/spesi dapat dideteksi jika dapat membentuk ikatan koordinasi dengan kation Ag+. Dalam penelitian ini, diamati terdapat kecenderungan tertentu dalam pola penempatan posisi yang dimiliki oleh asam oleat pada suatu trigliserida. Asam oleat cenderung menempati posisi R2 pada trigliserida. Meskipun begitu, ditemukan juga posisi asam oleat di posisi R1 atau R3 pada suatu trigliserida. Mayoritas sampel biji buah-buahan dan kacangkacangan memiliki komposisi komponen trigliserida yang mirip. Namun, terdapat juga beberapa jenis asam lemak penyusun trigliserida yang tidak lazim (“eksotis”) dalam beberapa jenis biji buah-buahan dan kacang-kacangan. Asam-asam lemak “eksotis” penyusun trigliserida yang ditemukan dalam penelitian ini berupa suatu asam lemak yang mempunyai jumlah atom karbon yang ganjil (C13 dan C19), atau asam lemak yang mempunyai atom karbon dengan jumlah lebih besar dari 18 (asam ikosanoat (C20), asam dokosanoat (C22), dan asam tetrakosanoat (C24)), atau asam lemak dengan ikatan rangkap yang tidak lazim seperti asam lemak C12:1, C13:1, dan C13:2. Adapun biji buah-buahan dan kacang-kacangan yang mengandung asam-asam lemak “eksotis” tersebut adalah biji asam, biji belimbing wuluh, biji melon, biji sawo, biji tomat, kacang kedelai, kacang mede, dan kacang tanah. Dalam penelitian ini, terdapat juga beberapa sampel biji buah-buahan dengan komponen trigliserida yang belum berhasil dideteksi. Adapun biji buahbuahan tersebut adalah biji alpukat, biji delima, biji durian, biji pala, biji pepaya, dan biji sirsak. Dengan demikian, penelitian ini berkontribusi dalam upaya penyusunan basis data komposisi trigliserida dalam biji buah-buahan dan kacangkacangan.