BAB 1 Eunike Mercy
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Eunike Mercy
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Eunike Mercy
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Eunike Mercy
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Eunike Mercy
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Eunike Mercy
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Baja merupakan bahan dasar bagi industri global dan memiliki beragam bentuk
aplikasi di industri. Produksi baja secara karbotermik menghasilkan 1,9 juta ton
emisi CO2 per 1 juta ton baja. Peningkatan keketatan peraturan penekanan emisi
dari proses produksi logam bermuara pada pergeseran metode produksi logam besi,
bahan baku pembuatan baja, ke proses yang lebih ramah lingkungan. Sebagai
alternatif terhadap reduktor berbasis karbon, reduksi bijih besi dengan reduktor gas
hidrogen telah dikembangkan untuk memproduksi logam besi dengan rendah emisi.
Penelitian ini bertujuan melakukan simulasi dan percobaan skala laboratorium
penggunaan gas hidrogen sebagai reduktor bijih besi limonit agar dihasilkan produk
logam besi yang diharapkan dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan baja.
Serangkaian percobaan mencakup karakterisasi sampel awal, simulasi
termodinamika, reduksi di horizontal tube furnace (HTF) yang menghasilkan direct
reduced iron (DRI), peleburan DRI di vertical tube furnace (VTF), serta
karakterisasi produknya. Bijih besi limonit dengan ukuran -65 +100 mesh direduksi
di HTF pada variasi temperatur reduksi 400–900°C, durasi reduksi 15–180 menit,
dan persentase volume gas hidrogen 60, 80, 93, dan 100%. Peleburan di dalam VTF
dilakukan dalam kondisi inert pada temperatur 1550? selama 120 menit. Produk
reduksi padat yang dihasilkan setelah proses reduksi dalam HTF dianalisis
menggunakan inductively coupled plasma-mass spectrometry (ICP-MS), X-ray
diffraction (XRD), dan scanning electron microscopy-energy dispersive
spectroscopy (SEM-EDS), sedangkan produk peleburan di VTF dianalisis
menggunakan SEM-EDS.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa peningkatan temperatur reduksi
meningkatkan tingkat reduksi. Logam besi mulai terbentuk pada temperatur reduksi
500°C, persentase gas hidrogen sebesar 80%, selama 120 menit. Reduksi besi
dengan hidrogen berlangsung dalam waktu yang sangat singkat. Logam hasil
peleburan DRI dari reduksi hanya dalam 15 menit pada temperatur 700°C dan
persentase gas hidrogen sebesar 80% dapat menghasilkan kadar besi mendekati
100%. Peningkatan persentase gas hidrogen menghasilkan tingkat reduksi yang
lebih tinggi. Parameter optimal reduksi bijih besi limonit berdasarkan penelitian ini
adalah temperatur reduksi 900°C, 80% H2, dan durasi reduksi 60 menit.