digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tubuh memerlukan antioksidan untuk menstabilkan radikal bebas. Antioksidan dari luar didapatkan dari bahan alamiah seperti biji melinjo. Melinjo mengandung dua zat antioksidan, trans-resveratrol dan gnetin C, yang berpotensi dikembangkan menjadi obat suplemen. Meski demikian, proses peracikan bahan alamiah membutuhkan proses yang kompleks. Tidak hanya proses ekstraksi, tetapi juga penentuan situs aktif antioksidan menjadi masalah utama kemanjuran biji melinjo untuk diproses dalam skala industri. Disertasi ini mengevaluasi semua kandidat situs aktif gnetin C, resveratrol dimer dari melinjo, dengan kalkulasi berbasis density functional theory. Evaluasi dilakukan dalam empat tahap berdasarkan nilai energi disosiasi, energi reaksi, dan energi aktivasi untuk mentransfer atom hidrogen ke hidroperoksil. Evaluasi kandidat situs aktif trans-resveratrol juga dilakukan untuk kebutuhan komparasi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa gnetin C memiliki 3 situs aktif. Tiga situs aktif terdiri dari satu situs OH (4?-OH) dan dua situs CH (?-CH dan ?-CH). Dari ketiga situs aktif, situs 4?-OH merupakan situs yang paling mudah menangkap radikal. Temuan penting dari studi ini adalah karakteristik situs aktif yang berkontribusi pada aktivitas dan kapasitas antioksidan gnetin C. Selain itu, temuan tambahan pada studi ini adalah (1) struktur molekul trans-resveratrol pada fasa gas adalah non-planar dan (2) koreksi jarak-jauh coulombik (long-range) perlu dipertimbangkan dalam kalkulasi berbasis teori fungsional kerapatan untuk mempelajari karakteristik situs aktif.