digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Mikroskop merupakan salah satu alat pengamatan objek yang paling umum dipakai. Ada banyak ragam mikroskop, dari yang paling seder hana yaitu mikroskop optik yang hanya terdiri dari dua lensa positif, hingga ragam yang lebih kompleks seperti mikroskop elektron dan mikroskop holografi. Mikroskop holografi memanfaatkan fenomena interferensi yang terjadi antara berkas uji dan berkas referensi. Hasil peristiwa interferensi yang disebut dengan hologram direkam dengan menggunakan perangkat keras mikroskop holografi dijital. Pada Tugas akhir ini, diusulkan perancangan dan implementasi perangkat lunak mikroskop holografi dijital yang difungsikan untuk merekonstruksi hologram dari perangkat keras mikroskop holografi dijital konfigurasi off-axis tersebut. Algoritma rekonstruksi yang diajukan untuk rekonstruksi hologram memanfaatkan transformasi Fourier dan transformasi Fresnel. Gambar hologram masukan yang dikenakan operasi tranfromasi Fourier akan menghasilkan gambar spektrum yang terdiri dari 3 bagian frekuensi dominan, yaitu zero order, dan pasangan frekuensi dominan yang saling konjugat yang disebut dengan twin image. Kemudian dilakukan pemotongan spektrum dengan pusat pemotongan di salah satu dari pasangan frekuensi dominan yang saling konjugat. Hasil pemotongan tersebut dikenakan transformasi Fourier balik dan transformasi Fresnel. Hasil transformasi Fresnel ini nantinya dapat ditampilkan dalam bentuk amplitudenya saja, fasanya saja, ataupun bentuk 3 dimensi yang didapat dari informasi fasa-tidak-terlipat. Agar dapat mengetahui sistem telah bekerja dengan baik, algoritma ini dipakai untuk merekonstruksi citra hologram referensi dan citra hologram uji. Referensi yang dipakai adalah citra hologram sel darah putih tikus (rat basophilic leukemia mast cell (RBL-2H3)) yang memiliki ukuran 635x477 piksel. Dari nilai MSE dan PSNR antara gambar amlitude hasil rekonstruksi dan gambar amplitude dari literatur, dapat disimpulkan kedua gambar mirip. Kemiripan ini menandakan algoritma rekonstruksi yang digunakan mampu merekonstruksi objek referensi. Citra hologram uji didapat dari perangkat keras mikroskop holografi dijital konfigurasi off-axis. Hasil pengujian menunjukkan algoritma rekonstruksi ini juga dapat merekonstruksi hologram objek uji. Tetapi, hologram yang didapat dari perangkat keras mikroskop holografi dijital konfigurasi off-axis mengandung informasi difraksi selain hasil interferensi antara berkas objek dan berkas referensi. Berdasarkan beberapa solusi yang diajukan untuk mengeliminasi difraksi ini, solusi yang memberikan hasil terbaik adalah pemfilteran nilai frekuensi.