digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Herman
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 Herman
PUBLIC Resti Andriani

BAB 2 Herman
PUBLIC Resti Andriani

BAB 3 Herman
PUBLIC Resti Andriani

BAB 4 Herman
PUBLIC Resti Andriani

BAB 5 Herman
PUBLIC Resti Andriani

PUSTAKA Herman
PUBLIC Resti Andriani

Tomografi adalah sebuah teknik penggabungan perpotongan berbagai data hasil pengukuran dan dalam penelitian ini gelombang ultrasonik digunakan sebagai sumber energinya, dapat disebut sebagai tomografi ultrasonik. Algoritma tomografi komputasi yang digunakan ada dua, yaitu teknik rekonstruksi aljabar ART (Algebraic Reconstruction Technique) dan SIRT (Simultaneous Iterative Reconstruction Technique). Tujuan penelitian ini adalah mempelajari kedua teknik tomografi dan kemudian membandingkannya pada blok, diantaranya blok beton, blok gypsum, dan blok batugamping. Selain itu blok untuk uji biaksial juga dibuat, dimana pengujian gelombang ultrasonik dilakukan pada saat pembebanan biaksial, pengukuran sendiri dilakukan searah dengan lubang bukaan. Pembebanan sendiri dilakukan pada dua kondisi, yakni kondisi pembebanan pertama tegangan pada arah vertikal sebesar 8.5 MPa dan tegangan pada arah horizontal 2.5 MPa, sedangkan untuk kondisi kedua tegangan hidrostatis 10 MPa diberikan. Gelombang yang ditimbulkan dan direkam dengan bantuan PUNDIT (Portable Unit non-destructive Digital Indicating Tester) yang bekerja pada frekuensi 82 kHz, gelombang longitudinal. Hasil penelitian menunjukkan algoritma rekonstruksi SIRT memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan ART. Dimana pada rekonstruksi SIRT warna kontur sebaran kecepatan gelombang ultrasonik yang dihasilkan lebih konsisten, selain algoritma ART dan SIRT, jaringan syaraf tiruan (JST) juga digunakan sebagai analisis pendamping. Dari percobaan JST dapat menirukan pola data yang diberikan yang ditunjukkan pada gambar dan korelasi antara hasil rekonstruksi dan hasil pembelajaran dengan JST. Pada pengujian biaksial dicari hubungan antara nilai faktor kekuatan dan kecepatan gelombang, pada kondisi pembebanan pertama gelombang ultrasonik yang diperoleh tidak dapat mendiferensiasi nilai kuat Tarik dan kuat tekan yang ditunjukkan dengan koefisien determinasi atau hubungan antara dua variabel yang lemah sebesar 0,32, sedangkan pada kondisi pembebanan kedua diperoleh koofisien determinasi yang lebih baik 0,76, dimana peningkatan nilai faktor kekuatan diiringi dengan meningkatnya nilai kecepatan gelombang ultrasonik.