digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PLTU Labuan adalah pembangkit pertama yang dibangun di Indonesia dalam Program Pemerintah PDE 10.000 MW yang memiliki 2 unit Pembangkit Batubara buatan Cina berkapasitas 2 x 300 MW. Pembangkit ini baru beroperasi selama 1 tahun dan membutuhkan sistem pemeliharaan yang lebih efektif dan efisien. Untuk mencapai sasaran tersebut akan dilakukan studi awal penerapan Reliability Centered Maintenance (RCM) khususnya pada peralatan Stacker Reclaimer type DQL 1250/D204. Sistem pemeliharaan yang berjalan selama masa garansi ini (warranty period) sampai dengan Bulan April 2011 menggunakan sistem corrective maintenance. Pola pemeliharaan preventive maintenance baru beberapa kali dilakukan dan masih belum terpola dengan baik. Sedangkan pola pemeliharaan berbasis conditioning monitoring belum pernah dilakukan. Penerapan metoda RCM pada Stacker Reclaimer diharapkan dapat mengatasi kelemahan dari sistem pemeliharaan yang ada. Analisis awal RCM meliput fungsi, kegagalan fungsi, failure mode, failure effect masing-masing komponen Stacker Reclaimer yang ditampilkan dalam information worksheet RCM. Analisis dilanjutkan dengan membuat usulan tindakan (proposed task) untuk masing-masing failure mode yang di tampilkan dalam decision worksheet RCM. Dari pendataan dan kajian awal 17 item ST/RE menggunakan RCM ini dihasilkan 21 fungsi, 56 kegagalan fungsi dan 219 mode kegagalan yag terdiri dari 143 evident dan 76 hidden. Dari kajian awal analisis fungsi distribusi data keausan rubber skirt menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov didapatkan bahwa data kegagalan keausan rubber skirt terdistribusi Normal dengan μ = 1514,6 jam dan σ = 798, 67 jam, dengan MTBF sebesar 1514,6 jam. Sedangkan dalam analisis fungsi distribusi data erosi pada coal chute menggunakan uji Mann’s test didapatkan bahwa data kegagalan erosi pada coal chute terdistribusi Weibull dengan MTBF sebesar 1381 jam .