digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PLTU Sumbawa dengan kapasitas 2 x 7 MW, yang berlokasi di Desa Kwangko, Kecamatan Moyo Hilir, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat, berperan penting dalam memenuhi kebutuhan listrik di wilayah Sumbawa dan sekitarnya. Kegagalan PLTU dalam bentuk power loss sangat berpengaruh bagi kehidupan masyarakat sekitar. Berdasarkan analisis pareto power losses, boiler adalah penyumbang terbesar dengan kontribusi sebesar 39.279 MWh atau sebesar 44,42% dari total kerugian energi 88.423 MWh. Penelitian ini bertujuan menghasilkan rekomendasi dengan menerapkan Reliability-Centered Maintenance (RCM) untuk meningkatkan Availability (Ketersediaan) dan Reliability (Keandalan) boiler. Dengan menggunakan metode RCM II, akan dilakukan identifikasi fungsi dan standar performa sistem serta pemahaman mendalam terhadap sistem tersebut. Selanjutnya, akan dilakukan identifikasi penyebab kegagalan sistem, dampak yang ditimbulkan dari setiap mode kegagalan, serta pencegahan yang perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya kegagalan. Terakhir, tindakan yang paling efektif untuk meminimalkan potensi kegagalan. Berdasarkan hasil penelitian, setelah penerapan Reliability-Centered Maintenance (RCM), disarankan agar dilakukan preventive maintenance secara konsisten terutama untuk chain grate. Selain itu, disarankan untuk melakukan perbaikan menyeluruh pada sistem boiler, terutama pada travelling grate, guna mengatasi potensi kegagalan dan meningkatkan efisiensi operasional. Langkah selanjutnya adalah melakukan monitoring dan evaluasi berkala terhadap kondisi peralatan serta hasil pemeliharaan yang dilakukan. Implementasi rekomendasi di atas diperkirakan dapat meningkatkan ketersediaan dari 59,17% menjadi 67,38%, dan keandalan dari 25,34% menjadi 42,40%, dengan estimasi kehilangan biaya produksi sebesar Rp. 4.454.233.766 lebih efisien sebesar 37,5%.