digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kinerja pembangkit listrik batubara salah satunya ditentukan oleh karakteristik dari bahan bakar. PLTU Suralaya dirancang menggunakan batubara sub-bituminous B berdasarkan standard ASTM dengan nilai kalor 5.100 kcal/kg (as received) yang pada awalnya dipasok dari bukit asam. Dengan menurunnya pasokan batubara nilai kalor 5.100 kcal/kg sejak awal tahun 2007, maka kekurangan pasokan dipenuhi oleh batubara sub-bituminous C dengan nilai kalor yang lebih rendah yaitu 4.200 - 4.800 kcal/kg (as received). Penggunaan batubara nilai kalor rendah tersebut mengakibatkan beberapa dampak operasional di antaranya adalah menurunnya efisiensi boiler. Perhitungan efisiensi boiler PLTU Suralaya Unit 3 di dalam tesis ini dibangun dan dikembangkan berdasarkan standart ASME PTC 4.1-1964 yang memiliki kesesuaian dengan peralatan pendukung yang terpasang. Sedangkan metode di dalam standart tersebut yang digunakan adalah metode heat loss berbasis nilai kalor high heating value (HHV). Dari perhitungan efisiensi tersebut didapatkan bahwa penggunaan batubara sesuai rancangan awal dengan nilai kalor 5.151 kcal/kg (as fired) didapatkan gross efisiensi boiler sebesar 87,4 %. Sedangkan penggunaan batubara nilai kalor 4.280 kcal/kg (as fired) didapatkan gross efisiensi boiler PLTU Suralaya unit 3 sebesar 84,0 % sehingga terjadi penurunan 3,4 %. Faktor utama penyebab menurunnya gross efisiensi boiler tersebut adalah tingginya kandungan air dalam batubara nilai kalor rendah yang memberikan dampak naiknya penyerapan panas di dalam boiler oleh kandungan air batubara dan naiknya temperatur flue gas exit air heater. Beberapa upaya dapat dilakukan untuk menaikkan gross efisiensi boiler saat menggunakan batubara nilai kalor rendah yaitu dengan melakukan pencampuran batubara maupun pengeringan batubara sebelum batubara masuk ke dalam bunker boiler. Dari hasil perhitungan diperkirakan dengan menurunkan kandungan surface moisture batubara nilai kalor 4.273 kcal/kg (as received) akan menaikkan gross efisiensi boiler menjadi 87,1 %.