ABSTRAK - Fajar Alfian Zahri Firdausy
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER - Fajar Alfian Zahri Firdausy
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 - Fajar Alfian Zahri Firdausy
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 - Fajar Alfian Zahri Firdausy
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 - Fajar Alfian Zahri Firdausy
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 - Fajar Alfian Zahri Firdausy
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 - Fajar Alfian Zahri Firdausy
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA - Fajar Alfian Zahri Firdausy
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN - Fajar Alfian Zahri Firdausy
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Untuk meningkatkan kinerja pembangkit, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan efisiensi pembakaran pada boiler. Efisiensi ini sangat dipengaruhi oleh kesesuaian jumlah udara pembakaran. Namun, penentuan jumlah udara umumnya masih bersifat kasar dan belum optimal, karena hanya mengacu pada karakteristik batu bara saat pengiriman (Certificate of Analysis/CoA), bukan pada kondisi aktual batu bara saat pembakaran (as-fired). Hal ini dapat menurunkan efisiensi pembakaran dan kinerja pembangkit.
Setelah dikirim, batu bara disimpan di coal yard selama beberapa hari hingga minggu. Selama penyimpanan, karakteristiknya dapat berubah akibat pengaruh cuaca atau lingkungan. Akibatnya, karakteristik as-fired dapat berbeda dari CoA, sehingga perlu penyesuaian udara pembakaran untuk mencegah penurunan kinerja boiler.
Sebagai solusi, dalam penelitian ini diusulkan metode penyesuaian jumlah udara pembakaran berdasarkan kebutuhan aktual batu bara as-fired dengan cara melacak pergerakan batu bara dari stockpile hingga ruang bakar, disertai pengukuran karakteristik as-fired melalui pengukuran kelembapan total menggunakan moisture analyzer sesaat sebelum pembakaran. Data ini digunakan untuk menghitung kebutuhan aktual udara pembakaran.
Simulasi menggunakan program berbasis standar ASME PTC 4-2013 di Microsoft Excel menunjukkan bahwa metode ini dapat meningkatkan efisiensi boiler hingga 2,3% dan menurunkan Net Plant Heat Rate (NPHR) sebesar 280,34 Btu/kWh, terutama saat terjadi perubahan kelembapan yang signifikan. Metode ini juga menurunkan deviasi excess air dan kehilangan panas, serta berpotensi menghemat konsumsi batu bara dan biaya operasional hingga Rp3 miliar per bulan.
Perpustakaan Digital ITB