Mengingat pentingnya perhitungan jumlah biomassa pada suatu hutan untuk menganalisis perubahan iklim serta kelestarian alam, maka diharapkan ada metode perhitungan jumlah biomassa secara cepat, hemat, efektif dan efisien baik tenaga, biaya, dan waktu. Mengetahui jumlah biomassa pada hutan juga bisa digunakan sebagai referensi untuk mengambil kebijakan-kebijakan terkait dengan isu-isu tentang global warming dan climate change. Dalam realisasinya, sebenarnya ada banyak metode yang digunakan untuk menghitung dan mengestimasi jumlah biomassa, namun dalam metode-metode tersebut ada beberapa kelebihan dan kekurangan. Metode perhitungan biomassa yang biasa digunakan adalah metode secara perhitungan langsung ke lapangan (in situ), namun metode perhitungan biomassa seperti ini memiliki banyak kekurangan, diantaranya yaitu memerlukan biaya yang mahal dan waktu yang sangat lama apabila perhitungan biomassa tersebut dilakukan dihutan yang sangat luas. Oleh karena itu diperlukan metode perhitungan biomassa lain yang bisa dilakukan untuk menutupi kekurangan-kekurangan tersebut. Metode yang akan digunakan tersebut adalah metode penginderaan jauh dengan memanfaatkan satelit Radar yang saat ini teknologinya sedang mengalami perkembangan yang pesat. Untuk melakukan perhitungan biomassa dengan menggunakan metode ini, diperlukan data polarimetrik SAR (Synthetic Aperture Radar). Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahawa metode perhitungan biomassa dengan menggunakan metode polarimetrik SAR ini dapat mengesetimasi jumlah biomassa pada hutan, perkebunan, dan daerah tutupan lahan lainnya.
Perpustakaan Digital ITB