digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2012 TA PP DANAR ADIWENA 1-COVER.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2012 TA PP DANAR ADIWENA 1-BAB 1.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2012 TA PP DANAR ADIWENA 1-BAB 2.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2012 TA PP DANAR ADIWENA 1-BAB 3.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2012 TA PP DANAR ADIWENA 1-BAB 4.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2012 TA PP DANAR ADIWENA 1-BAB 5.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2012 TA PP DANAR ADIWENA 1-DAFTAR PUSTAKA.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

Populasi di Indonesia merupakan daya tarik besar bagi bisnis ritel untuk mengembangkan usahanya di Indonesia. Selain itu, peningkatan pendapatan per kapita meningkat setiap tahun, dapat memberikan efek terhadap perkembangan bisnis ritel secara tidak langsung. Menurut Pudjianto, Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), industri ritel di Indonesia terus mengalami pertumbuhan sekitar 10 persen per tahun. Menurut Teguh Yunanto, Direktur Eksekutif Nielsen (2011), Minimarket meningkat sekitar 42% pada 2011 dibandingkan dengan 2010. Yongky Suryo Susilo, staf ahli dari Aprindo, menambahkan pada awal 2012 fast moving consumer goods akan tumbuh 13%, padahal tahun lalu hanya sekitar 11,7%. Perkembangan bisnis ritel di Indonesia ditandai juga oleh banyak bermunculan pengusaha dalam bisnis ritel. Meningkatnya jumlah hypermarket, supermarket dan minimarket menandai pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia. Minimarket telah meningkat secara signifikan karena sistem waralaba yang memungkinkan semua orang untuk membuka cabang, jika memiliki tempat yang strategis.