digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2009 TA PP MOHAMAD JALALUDIN 1-BAB 1.pdf
Terbatas  Vika Anastasya Kovariansi
» Gedung UPT Perpustakaan

2009 TA PP MOHAMAD JALALUDIN 1-BAB 2.pdf
Terbatas  Vika Anastasya Kovariansi
» Gedung UPT Perpustakaan

2009 TA PP MOHAMAD JALALUDIN 1-BAB 3.pdf
Terbatas  Vika Anastasya Kovariansi
» Gedung UPT Perpustakaan

2009 TA PP MOHAMAD JALALUDIN 1-BAB 4.pdf
Terbatas  Vika Anastasya Kovariansi
» Gedung UPT Perpustakaan

2009 TA PP MOHAMAD JALALUDIN 1-BAB 5.pdf
Terbatas  Vika Anastasya Kovariansi
» Gedung UPT Perpustakaan


Senyawa-senyawa turunan 4-asil-5-pirazolon dikenal sebagai ligan pengkelat yang memiliki sifat basa Lewis keras yang cocok digunakan untuk memisahkan logam tanah jarang (LTJ) yang memiliki sifat sebagai asam Lewis keras. Pada penelitian ini dilakukan sintesis 2 senyawa turunan dari 4-asil-5-pirazolon dengan menggunakan metode Jensen. Kedua senyawa yang disintesis pada penelitian ini adalah 4-sebakoilbis(1-fenil-3-metil-5-pirazolon) (H2SbBP) dan 4-adipoilbis(1-fenil-3-metil-5-pirazolon) (H2AdBP). H2SbBP hasil sintesis memiliki warna kuning dengan titik leleh 132,9oC-135oC, sedangkan H2AdBP hasil sintesis memiliki warna kuning kecoklatan dengan titik leleh 190,3oC-197,6oC. Kedua senyawa ini memiliki kelarutan yang sangat baik dalam kloroform. Sebagai ekstraktan dalam ekstraksi pelarut Y(III), H2SbBP memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan H2AdBP. Kinerja ligan sebagai ekstraktan meningkat seiring dengan naiknya konsentrasi ligan dari rentang konsentrasi 1,7 x 10-3 M - 8,5 x 10-3 M dan pH dari rentang pH 3-5. Nilai pH ekstraksi optimum Y(III) dengan ligan H2SbBP diperoleh pada kondisi pH 4,53. Nilai faktor pisah (a) tertinggi antara Y(III) dengan Ce(III) diperoleh ketika menggunakan ligan H2AdBP dengan kondisi pH ekstraksi 4,53.