digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Litium merupakan salah satu logam yang dimanfaatkan sebagai salah satu bahan dasar pembuatan baterai. Dengan peningkatan kebutuhan baterai untuk kendaraan listrik, permintaan terhadap litium semakin meningkat. Geothermal brine memiliki unsur litium, di mana dalam geothermal brine PLTP Dieng diketahui memiliki konsentrasi litium 77,31 – 99,4 mg/L. Penggunaan metode ekstraksi pelarut (solvent extraction) untuk mengekstraksi litium dari geothermal brine belum pernah dilakukan, khususnya di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi yang mempengaruhi performa metode solvent extraction dan seberapa optimal litium dapat terekstraksi dari geothermal brine PLTP Dieng menggunakan metode solvent extraction serta implikasi recovery factor terhadap perhitungan litium yang dapat diekstraksi dalam basis tahunan. Proses ekstraksi litium diawali dengan proses pre-treatment di mana SiO2 terlarut dan ion divalent (Mg, Sr, Ba, dan Ca) diendapkan terlebih dahulu, sehingga sampel brine bersih dari ion kompetitor. Nilai persen ekstraksi Li dari sampel brine yang berasal dari ganungan 3 sumur, gabungan 4 sumur dan sumur HCE 4 secara berturut-turut sebesar 94%, 93% dan 94% pada kondisi optimum, yaitu dengan konsentrasi ekstraktan 60%, (v/v) pengenceran larutan umpan (aqueous) 50x, pH awal 10 dan 4 kali tahapan ekstraksi. Perhitungan potensi ekstraksi litium menggunakan metode volumetrik, dengan recovery factor hasil percobaan menghasilkan potensi perolehan litium 51,3 ton/tahun.