2009 TA PP J.Y. NURIN ANDYNA I. 1-COVER.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2009 TA PP J.Y. NURIN ANDYNA I. 1-BAB 1.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2009 TA PP J.Y. NURIN ANDYNA I. 1-BAB 2.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2009 TA PP J.Y. NURIN ANDYNA I. 1-BAB 3.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2009 TA PP J.Y. NURIN ANDYNA I. 1-BAB 4.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2009 TA PP J.Y. NURIN ANDYNA I. 1-BAB 5.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2009 TA PP J.Y. NURIN ANDYNA I. 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Ena Sukmana
Pengolahan biodiesel minyak nyamplung (Calophyllum inophyllum) terkendala oleh banyaknya kandungan kotoran dan senyawa kimia seperti : alkaloid, fosfatida, karotenoid, klorofil dll yang dikenal dengan getah (gum). Pada penelitian ini, pembuatan bidoesel dilakukan melalui 3 (tiga) tahap yang terdiri dari : degumming, praesterifikasi, dan transesterifikasi. Proses degumming dimulai dengan penambahan asam fosfat 1 % wt dan didiamkan selama minimal 1x24 jam. Selanjutnya minyak dicuci dengan metanol : air : heksana sampai berwarna kecoklatan dan dipisahkan, dimana minyak akan terlarut dalam heksana. Praesterifikasi dilakukan dengan pencampuran metanol : minyak = 20 : 1 dengan katalis HCl pekat 6%wt selama 2 jam pada suhu 60 0C. Minyak yang terpisah dari metanol digunakan pada tahap ketiga. Transesterifikasi dilakukan dengan pencampuran minyak : metanol : NaCH3O 10 : 60 : 2 selama 2 jam pada suhu 60 0C. Setelah tahap ketiga ini diperoleh biodiesel berupa minyak kekuningan sedikit keruh dengan rendemen sebesar 45 %.