Indonesia telah menerapkan kebijakan pencampuran biodiesel dengan solar dalam
upaya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Namun, peningkatan
kadar campuran biodiesel menimbulkan kendala karena kandungan ester lemak
jenuh, seperti palmitat dan stearat, yang menyebabkan tingginya sifat aliran dingin.
Sifat ini membuat biodiesel mudah mengental dan mengkristal pada suhu rendah
sehingga dapat menyumbat filter, injektor, dan saluran bahan bakar. Oleh karena
itu, diperlukan strategi untuk menurunkan sifat aliran dingin biodiesel agar
penggunaannya lebih optimal.
Hidroisomerisasi merupakan salah satu cara untuk menurunkan sifat aliran dingin
biodiesel. Penelitian ini menggunakan katalis padat superasam berbasis SnO?
tersulfatasi yang dimodifikasi logam Ag-Ni. Katalis dipilih karena keasaman tinggi
dan kemampuannya memfasilitasi hidroisomerisasi pada suhu dan tekanan rendah.
Impregnasi Ag-Ni berperan dalam tahapan hidrogenasi-dehidrogenasi, sehingga
diharapkan meningkatkan aktivitas, selektivitas, serta kestabilan katalis. Meskipun
demikian, optimasi tetap diperlukan agar dihasilkan katalis yang mampu
menghasilkan biodiesel dengan sifat aliran dingin yang rendah. Penelitian ini
bertujuan mengoptimasi sintesis katalis Ag-Ni/SO?/SnO? dengan menggunakan
desain faktorial pecahan 2??¹. Variabel bebas yang digunakan meliputi kadar total
logam, rasio Ag-Ni, suhu kalsinasi, dan konsentrasi H?SO?. Variabel bebas yang
diamati meliputi konversi metil oleat, konversi metil linoleat, serta penurunan nilai
titik awan dan titik tuang biodiesel. Katalis yang dihasilkan akan dikarakterisasi
menggunakan XRF, XRD, SEM-EDX, BET, dan TGA-DTA. Selanjutnya, aktivitas
katalis diuji pada reaksi hidroisomerisasi biodiesel, dan produk biodiesel
dikarakterisasi menggunakan GC-MS serta Cloud, Pour, and Freeze Point
Analyzer. Fenomena yang teramati pada penelitian ini adalah terbentuknya isomer trans metil
oleat dan penurunan kadar metil linoleat, namun belum terdeteksi adanya isomer
rantai bercabang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum katalis
Ag-Ni/SO?/SnO? diperoleh pada konsentrasi sulfatasi 3 M, kadar total logam 2%,
rasio Ag-Ni 1:1, dan suhu kalsinasi 500 °C, dengan konversi metil oleat sebesar
32% dan metil linoleat sebesar 63,38%. Berdasarkan analisis dengan perangkat
lunak Minitab, variabel suhu kalsinasi memberikan pengaruh paling signifikan
terhadap konversi kedua senyawa tersebut, yang berkaitan dengan pembentukan
gugus asam pada permukaan katalis. Sebaliknya, variabel konsentrasi H?SO?, kadar
total logam, dan rasio Ag-Ni tidak menunjukkan pengaruh signifikan karena
efeknya tertutupi oleh pengaruh suhu kalsinasi. Meskipun terjadi perubahan yang
signifikan komposisi biodiesel, analisis statistik menunjukkan bahwa tidak ada
variabel yang berpengaruh signifikan terhadap penurunan nilai titik awan maupun
titik tuang.
Perpustakaan Digital ITB