digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TA PP YUGO AROYANDI 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2008 TA PP YUGO AROYANDI 1-BAB1.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP YUGO AROYANDI 1-BAB2.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP YUGO AROYANDI 1-BAB3.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP YUGO AROYANDI 1-BAB4.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP YUGO AROYANDI 1-BAB5.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP YUGO AROYANDI 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Cadangan devisa merupakan instrumen finansial yang disediakan oleh autoritas pusat di suatu negara untuk membiayai ketidak seimbangan dalam keuangan secara langsung atau untuk mengatur tingkat keseimbangan itu sendiri dengan cara mengambil bagian dalam mempengaruhi nilai tukar mata uang nasional. Di Indonesia, cadangan devisa diatur oleh Bank Indonesia, dimana memiliki tugas untuk memastikan bahwa jumlah cadangan devisa negara di Indonesia berada dalam jumlah yang mencukupi. Keuntungan bagi suatu negara yang memiliki jumlah yang devisa negara yang cukup adalah kemampuan negara untuk dapat menghindari atau mengendalikan krisis moneter dan juga menstabilisasi nilai tukar. Dalam rangka mengetahui tingkat kecukupan cadangan devisa di negara berkembang seperti Indonesia, terdapat beberapa pendekatan atau pandangan seperti cadangan devisa terhadap impor, M2, STED, serta cadangan devisa terhadap impor dan STED. Tiap-tiap persamaan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dikarenakan persamaan tersebut menggunakan variabel yang berbeda-beda. Di samping kecukupan jumlah cadangan devisa, kita dapat mengetahui jumlah optimal dari cadangan devisa tersebut. Berdasarkan kalkulasi di atas, kita akan dapat melakukan perbandingan antara kecukupan jumlah dan jumlah optimal cadangan devisa di Indonesia, untuk mengetahui tipe mana yang lebih baik untuk diaplikasikan di Indonesia. Berdasarkan kalkulasi, dapat diketahui bahwa cadangan devisa di Indonesia dianggap sudah cukup. Selain itu, bila dibandingkan antara jumlah devisa dan nilai optimalnya, cadangan devisa Indonesia selalu berada di bawah nilai optimal kecuali pada tahun 2003 dan 2007.