Toilet umum di beberapa wilayah perkotaan masih belum memenuhi standar
kebersihan, meskipun pengguna harus membayar untuk penggunaan toilet tersebut.
Oleh karena itu, isu kesediaan membayar menjadi krusial terkait dengan layanan baru
dari JAMBAN yang menyediakan toilet umum bersih di Indonesia. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang secara signifikan mempengaruhi
kesediaan membayar konsumen dan menentukan harga kesediaan konsumen untuk
membayar toilet umum tersebut. Riset ini menganalisis Risk Perception, Perceived
Value, Perceived Usefulness, Attitude, Subjective Norms, dan Perceived Behavioral
Control untuk memprediksi faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan konsumen
dalam membayar Toilet Umum Bersih JAMBAN. Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif, dengan unit analisis Generasi Z dan Y. Melalui Survey online diperoleh 609
responden dan dianalisis dengan metode PLS-SEM. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan dari Perceived Value dan Perceived
Usefulness terhadap Attitude Toward Use; Perceived Value, Attitude Toward Use,
Perceived Behavioral Control, dan Perceived Usefulness pada Willingness to Pay; serta
Perceived Value berpengaruh terhadap Attitude Toward Clean, Subjective Norm, dan
Perceived Behavioral Control. Penelitian ini juga menganalisis pengaruh
masing-masing kelompok demografi (usia, pendapatan, jenis kelamin, dan pendidikan)
terhadap Willingness to Pay. Berdasarkan uji Kruskal-Wallis dan Mann Whitney,
terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok Umur dan Pendidikan terhadap
nilai dari WTP. Dengan hasil yang diperoleh dengan menggunakan Contingent
Valuation Method (CVM), rata-rata WTP per pelanggan untuk pelayanan toilet umum
JAMBAN adalah Rp4.103,45.
Perpustakaan Digital ITB