digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Azka Afta Tarissa Sinaga
PUBLIC Open In Flipbook Rita Nurainni, S.I.Pus

Laut Jawa sangat dipengaruhi oleh dinamika monsunnya melalui interaksi laut dan atmosfer. Dinamika intramusiman dari Samudra Hindia dapat memengaruhi Laut Jawa, namun interaksi dan mekanismenya belum teruraikan jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola variasi intramusiman muka laut sea level anomaly (SLA), menganalisis faktor-faktor penggeraknya, serta mengevaluasi implikasinya terhadap banjir rob di pesisir utara Jawa. Data elevasi harian dari 11 stasiun pasang surut dan data sea level anomaly dari satelit altimetri periode 2022–2024 dianalisis menggunakan filter band-pass 20–100 hari untuk mengekstrak komponen intramusiman. Kedua data menunjukkan keselarasan pola yang konsisten untuk analisis lebih lanjut. Hasil analisis menunjukkan fluktuasi SLA intramusiman dengan amplitudo mencapai ±0,15 m, khususnya pada periode Maret–Mei, dengan dominasi periode 30–60 hari. Analisis komposit menunjukkan pola penjalaran SLA positif dari Samudra Hindia ke arah timur yang menyerupai karakteristik dari gelombang Kelvin ekuatorial dan pesisir. Penjalaran ke arah timur di sepanjang pantai Indonesia hingga perairan selatan Jawa juga mengindikasikan adanya "kebocoran" ke Laut Jawa melalui Selat Sunda dan selat-selat di perairan Sunda Kecil dengan jeda waktu 4–10 hari. Di Laut Jawa, SLA mengalami penguatan setelah perubahan pola angin zonal dari arah timur menuju ke arah barat sekitar 10 hari sebelum puncak SLA, seperti ditunjukkan oleh analisis Hovmöller komposit angin dan korelasi spasial. Korelasi signifikan (r ? 0,57; p < 0,05) ditemukan antara angin zonal dan SLA di beberapa stasiun pesisir utara Jawa yang mengindikasikan bahwa angin lokal bertindak sebagai penguat (amplifier). Terdapat perbedaan arah dominasi jalur intrusi SLA antar tahun-tahun terjadinya banjir rob Semarang. Tahun 2022 lebih didominasi melalui bagian timur (selat-selat perairan Sunda Kecil), sedangkan pada 2023 lebih dominan dari bagian barat (Selat Sunda). Meskipun intrusi SLA tersebut relatif kecil, pengaruh angin lokal dapat memperkuat peningkatan SLA di Laut Jawa. Secara umum, hasil ini menekankan karakteristik intramusiman dan faktor pembangkit variabilitas muka air laut di Laut Jawa serta potensinya dalam memberikan informasi lebih lanjut untuk mitigasi risiko bahaya pesisir seperti banjir rob yang berulang di pantai utara Jawa.