Perairan Laut Jawa termasuk ke dalam WPPNRI 712 yang berbatasan dengan
permukiman yang padat di utara Pulau Jawa. Seiring dengan banyaknya aktivitas
manusia di Pulau Jawa, maka semakin banyak pula sampah yang dihasilkan,
khususnya sampah makroplastik. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan
model numerik yang bertujuan untuk menggambarkan kondisi hidrodinamika di
Laut Jawa serta menyimulasikan lintasan makroplastik di Laut Jawa yang
bersumber dari DKI Jakarta, Kota Cirebon, dan Kota Surabaya. Simulasi model
hidrodinamika menggunakan Region Ocean Modelling System dengan resolusi
1/96o atau 1,1 kilometer dan waktu simulasi selama 1 tahun dari 1 Januari 2019
sampai 31 Desember 2019 dengan langkah waktu 60 detik. Hasil simulasi
hidrodinamika berupa data arus laut rata-rata per 30 menit digunakan sebagai data
input untuk membuat model trajektori partikel menggunakan Opendrift dengan
asumsi berat partikel sama dengan 1 kilogram. Selanjutnya, model trajektori akan
disimulasikan dengan 2 skenario, yaitu simulasi model setiap bulan dan satu tahun
dengan melepaskan partikel makroplastik setiap jam untuk skenario 1 dan setiap
bulan untuk skenario 2 secara kontinu pada 3 titik sumber di DKI Jakarta,
Cirebon, dan Surabaya. Selain itu, setiap skenario terdapat 2 kondisi syarat batas
yang berbeda, yaitu stranded dan previous. Hasil model hidrodinamika
menunjukkan bahwa arus laut di Laut Jawa didominasi oleh pasang surut dengan
magnitudo 0,01 – 1 m/s, arah arus laut didominasi ke arah timur dalam satu tahun
tersebut. Hasil simulasi lintasan partikel menunjukkan bahwa pada kondisi batas
previous partikel yang hilang sebesar 51,2% (8.599 kg) dan partikel aktif 48,2%
(8.188 kg) dengan kontribusi terbesar dari Jakarta. Sedangkan pada kondisi batas
stranded menunjukkan partikel yang hilang sebesar 1,6% (271 kg), partikel aktif
3,35% (562 kg), dan partikel yang terjebak 95,05% (15.594 kg) dengan kontribusi
terbesar untuk partikel hilang adalah bersumber dari Cirebon, partikel yang aktif
dan terjebak bersumber dari Jakarta. Hal ini disebabkan dinamika arus laut
mempunyai peranan penting dalam penyebaran sampah plastik di Laut Jawa yang
didominasi oleh arus pasang surut dan pengaruh angin monsun ditambah lagi
dengan banyaknya pulau-pulau kecil serta bentuk garis pantai yang mencekung ke
dalam, sehingga dapat menjebak partikel makroplastik di Laut Jawa.