Pembangunan Indonesia ke depan telah tertuang dalam RPJPN 2025-2045 yang mengharapkan Indonesia meningkatkan PDB sebesar 6 hingga 7% setiap tahunnya. Salah satu penyumbang PDB tertinggi adalah sektor manufaktur yang meningkatkan produktivitas, efisiensi operasional, dan inovasi produk melalui teknologi seperti IoT, AI, dan otomatisasi. Masterplan Pengembangan Industri Digital Indonesia menyebutkan bahwa sektor manufaktur dinilai masih dalam tahap awal kematangan digital. Schneider Electric Indonesia melihat peluang besar untuk meningkatkan adopsi portofolio layanan digital sejalan dengan strategi global dan kebutuhan pasar nasional. Namun, isu strategis yang diangkat berimplikasi pada kurangnya integrasi layanan digital sebagai proposisi nilai utama, lemahnya sinergi lintas unit bisnis, dan rendahnya strategi cross-selling yang terstruktur. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi perusahaan yang dapat meningkatkan adopsi layanan digital secara signifikan.
Metodologi yang digunakan meliputi pendekatan kualitatif melalui wawancara semi terstruktur, serta analisis komprehensif menggunakan analisis visi misi (VMOST), analisis eksternal (PESTEL, Six Forces, Competitor Analysis), dan analisis internal (Resources Analysis, Value Chain, 7S McKinsey Model, VRIO). Analisis kecocokan strategi menggunakan kerangka kerja SWOT dan TOWS Matrix. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan antara strategi global Schneider Electric dengan strategi Schneider Electric Indonesia, serta potensi sinergi antar unit bisnis yang besar belum dimaksimalkan.
Penelitian ini mengusulkan dua strategi utama: pembentukan Digital Services Growth Task Force untuk menyediakan struktur koordinasi dan arahan strategis, dan Cross-Unit Marketing & Sales Enablement untuk memperkuat kapabilitas operasional dan sumber daya manusia di semua lini bisnis. Strategi ini terbukti mampu menjawab semua pertanyaan penelitian: memposisikan layanan digital sebagai nilai inti di pasar, dan memperkuat sinergi korporat antar BU. Temuan ini memiliki implikasi praktis dalam membentuk organisasi yang lebih kolaboratif, berbasis data, dan berorientasi pada pertumbuhan digital yang berkelanjutan.
Perpustakaan Digital ITB