Komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi dan mempercepat adopsi kendaraan listrik (EV) menempatkan PLN sebagai ujung tombak dalam pengembangan infrastruktur EV. Meskipun memiliki mandat dari pemerintah, PLN menghadapi berbagai tantangan internal dan eksternal, seperti pengalaman digital pengguna yang masih terbatas, persepsi publik yang belum sepenuhnya positif, serta kemampuan ekspansi yang lambat dibandingkan operator swasta yang lebih gesit. Studi ini menganalisis peluang strategis dan tantangan yang dihadapi oleh PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat dalam memperluas SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum), dengan menggunakan kerangka analisis seperti PESTEL, VRIO, Value Chain, SWOT, TOWS, dan STP. Analisis ini juga mengintegrasikan wawasan dari para pemangku kepentingan melalui wawancara dan telaah dokumen.
Strategi yang diusulkan dibagi menjadi jangka pendek (peningkatan aplikasi digital, rebranding, dan optimalisasi lokasi urban) dan jangka panjang (ekspansi melalui skema PPP di wilayah perkotaan dan perluasan ke wilayah rural oleh PLN). Pendekatan ini sejalan dengan kekuatan institusional PLN sekaligus mendorong kolaborasi dengan sektor swasta. Studi ini mengusulkan strategi positioning “PLN SPKLU: Layanan Pengisian EV yang Andal, Nyaman, dan Berkelanjutan” sebagai cerminan dari transformasi ini. Pada akhirnya, riset ini memberikan arah yang jelas bagi PLN untuk memperkuat perannya sebagai penyedia utama layanan pengisian kendaraan listrik dalam transisi energi bersih di Indonesia. Selain itu, studi ini juga memberikan wawasan praktis tentang bagaimana PLN dapat memperluas layanannya dan membangun kemitraan strategis di dalam sektor ketenagalistrikan yang teregulasi.
Perpustakaan Digital ITB