BERRYL VENDO PALAPESSY
EMBARGO  2028-11-04 
EMBARGO  2028-11-04 
BERRYL VENDO PALAPESSY
EMBARGO  2028-11-04 
EMBARGO  2028-11-04 
BERRYL VENDO PALAPESSY
EMBARGO  2028-11-04 
EMBARGO  2028-11-04 
BERRYL VENDO PALAPESSY
EMBARGO  2028-11-04 
EMBARGO  2028-11-04 
BERRYL VENDO PALAPESSY
EMBARGO  2028-11-04 
EMBARGO  2028-11-04 
BERRYL VENDO PALAPESSY
EMBARGO  2028-11-04 
EMBARGO  2028-11-04 
Krisis air bersih akibat kontaminasi polutan, khususnya senyawa nitroaromatik
yang berasal dari sektor industri, farmasi, dan pertanian, merupakan isu lingkungan
yang krusial. Reduksi katalitik senyawa nitroaromatik menjadi aminoaromatik
berlangsung melalui transfer hidrida, menawarkan pendekatan yang efisien dan
ramah lingkungan, serta meningkatkan nilai guna produk sebagai bahan baku dalam
industri pelumas antikorosi dan sintesis obat. Pengembangan katalis berbasis logam
non-mulia, seperti Cu, menawarkan solusi efisien dan ekonomis untuk transformasi
polutan nitroaromatik menjadi aminoaromatik. Penelitian ini bertujuan
mengembangkan komposit Cu/ZrO2 dalam matriks karbon sebagai kandidat katalis
potensial yang merupakan turunan dari material Metal Organic Frameworks
(MOFs) berbasis zirkonia, yakni MOFs-808. Komposit ini dihasilkan lewat
kalsinasi CuCO3/MOFs-808 dalam dalam atmosfer udara pada suhu 400
selama
4 jam, dilanjutkan kalsinasi dalam atmosfer reduktif 10% H2/N2 selama 2 jam.
Keberhasilan proses sintesis komposit Cu/ZrO2@C dikonfirmasi lewat analisis
FTIR, XRD, SEM-EDX, TEM dan XPS. Dalam penelitian ini, dipelajari pengaruh
variasi persentase Cu dalam komposit Cu/ZrO2@C terhadap kinerja katalitiknya
yakni 5, 10, 15, 20, dan 25%. Komposit 20% Cu/ZrO2@C menunjukkan performa
katalitik yang terbaik berdasarkan analisa UV-Vis dengan persentase konversi
mencapai 99,60%, kobs 0,7151 menit-1 nilai konstanta aktivitasnya sebesar
0,3576 menit-1 mg-1 serta mengikuti jenis mekanisme Langmuir-Hinshelwood
berdasarkan investigasi mekanistik yang dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kinerja katalis dipengaruhi oleh persentase loading Cu yang optimum
sebesar 20%. Temuan ini mengindikasikan bahwa keberadaan fasa Cu? dalam
sistem katalis memiliki peran yang signifikan terhadap peningkatan aktivitas
katalitik dalam reaksi reduksi 4-nitrofenol. Fasa logam tersebut berkontribusi
secara penting dalam memfasilitasi transfer hidrida dari spesies donor elektron
(BH??) ke gugus nitro (–NO2) pada molekul 4-nitrofenol, yang pada akhirnya
menghasilkan 4-aminofenol sebagai produk reduksi utama. Di sisi lain, keberadaan
spesies Cu²? dalam bentuk CuO menunjukkan sifat yang kurang aktif dalam reaksi
tersebut. Sifat oksidatif Cu²? menyebabkan kecenderungan untuk menerima
elektron dari reduktan seperti NaBH?, yang dapat menimbulkan kompetisi dalam penyerapan elektron antara CuO dan substrat. Kondisi ini berpotensi menurunkan
efisiensi proses reduksi karena mengganggu jalur transfer elektron yang seharusnya
langsung menuju substrat. Kalkulasi berbasis density functional theory (DFT)
dengan model pelarut air implisit (SMD, H?O) pada level B3LYP-D4/def2-TZVPD
dilakukan untuk mengevaluasi indeks nukleofilisitas Fukui, karakteristik orbital
molekul frontier (FMO), energi adsorpsi kompleks, dan analisis electron
localization function (ELF). Selain itu, spektrum UV-Vis teoritis juga dihitung pada
level CAM-B3LYP-D4/def2-TZVPD. Hasil kalkulasi menunjukkan bahwa produk
utama dari proses transfer/transformasi hidrida senyawa 4-nitrofenol adalah
4-aminofenol. Hasil analisis performa katalitik terhadap variasi substrat
nitroaromatik menunjukkan bahwa nilai kobs dan aktivitas katalis dipengaruhi oleh
2 faktor: jenis subtituen dan posisi subtituen yang berhubungan dengan sifat
struktur dan elektroniknya. Analisis penggunaan berulang katalis menunjukkan
penurunan kobs dan aktivitas seiring bertambahnya siklus karena berkurangnya
massa katalis yang cukup untuk mengkatalisis reaksi.
Perpustakaan Digital ITB