Metode perbaikan tanah yang seringkali dipilih terdiri dari dua jenis, yaitu melakukan
ground improvent untuk meningatkan kekuatan tanah serta kekakuannya atau memasang
konstruksi tiang hingga melewati lapisan tanah lunak. Dalam hal ini dipilih menggunakan
Rigid Inclusion yaitu merupakan sebuah teknik perbaikan tanah yang instalasinya
dilakukan dengan membentuk inklusi semi-kaku untuk meningkatkan kekuatan massa
tanah secara keseluruhan dalam upaya menangani permasalahan-permasalahan seperti
penurunan dan daya dukung. Rigid Inclusion (RI) merupakan jenis kolom beton yang
metode pemasanganya dilakukan dengan cara dibor menggunakan full displacement auger
(bagian dari alat bor) khusus yang membuat tanah di sekitar tiang mengalami perpindahan
(displacement) dan pemadatan akibat gaya yang dihasilkan.
Studi kasus tesis dilakukan di daerah Cilincing, Jakarta Utara. Kondisi tanah eksisitng
kedalaman 0 – 10 m mempunyai nilai N-SPT 0 – 8 dan nilai konus 1-5 kg/cm2. Jenis tanah
lanau kelempungan, nilai Cu (Kohesi) dari hasil triaxial UU adalah 37,1 kN/m2. Beban
yang dimplementasikan adalah timbunan setinggi 4 m dan beban surcharge load
(kendaraan + jalan rigid beton) sebesar 15 kN/m2. Tujuan dilakukan studi ini untuk
mengetahui besarnya penurunan yang terjadi pada tanah serta peranan Load Transfer
Platform (LTP) dengan mencoba berbagai konfigurasi jarak RI ataupun tebal LTP untuk
mendapatkan desain yang optimal dengan menggunakan Software Plaxis 2D.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan Rigid Inclusion dengan jarak 1,5
m dan 2 m dapat mengurangi besarnya dan lama waktu penurunan pada permukaan tanah
timbunan hingga mencapai 60% dari total penurunan yang terjadi serta 45% waktu
konsolidasi dibanding tanpa ada soil improvement.