digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nisrina Kamilia
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Nisrina Kamilia
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Nisrina Kamilia
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Nisrina Kamilia
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Nisrina Kamilia
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Nisrina Kamilia
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 6 Nisrina Kamilia
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

PUSTAKA Nisrina Kamilia
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

LAMPIRAN Nisrina Kamilia
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Prasarana sarana jaringan pejalan kaki di kota-kota besar seringkali terabaikan kualitasnya, padahal keberadaannya memiliki peran yang penting dalam mendukung mobilitas masyarakat. Sepanjang koridor Jalan Ahmad Yani Kota Bandung termasuk jalan yang dikelilingi oleh kegiatan perdagangan dan jasa dengan intensitas yang tinggi, namun belum sepenuhnya dilengkapi dengan elemen prasarana dan sarana yang memadai. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi kualitas prasarana dan sarana jaringan pejalan kaki pada setiap persimpangan dan segmen jalan di sepanjang koridor Jalan Ahmad Yani Kota Bandung. Penelitian mencakup identifikasi kualitas dengan menggunakan pendekatan penilaian yang berbeda-beda, di antaranya penilaian berdasarkan kelengkapan dan kesesuaian elemen prasarana dan sarana jaringan pejalan kaki, penilaian berdasarkan persepsi pejalan kaki, serta penilaian berdasarkan metode Pedestrian Environmental Quality Index (PEQI). Penelitian ini menggunakan analisis yang terdiri dari analisis skoring, gap, deskriptif kuantitatif, spasial, dan analisis komparatif. Keseluruhan identifikasi dilakukan terhadap sembilan persimpangan dan lima belas segmen jalan yang berada di sepanjang koridor Jalan Ahmad Yani Kota Bandung. Hasil penelitian menunjukkan elemen prasarana sarana jaringan pejalan kaki pada setiap persimpangan dan segmen jalan masih belum merata dan masih terdapat elemen yang belum sesuai dengan ketentuan atau standar teknis yang berlaku. Selain itu, penilaian kualitas berdasarkan ketiga pendekatan menunjukkan sebagian besar persimpangan berada pada kategori kualitas yang buruk, sedangkan segmen jalan berada kategori kualitas yang standar. Kualitas standar menunjukkan sebagian besar elemen prasarana dan sarana hanya memenuhi kebutuhan dasar pejalan kaki dan masih terdapat elemen yang belum optimal. Dengan kondisi tersebut, diperlukan perencanaan seperti penambahan dan perbaikan elemen prasarana dan sarana secara menyeluruh, seperti rambu penanda khusus pejalan kaki, pagar pembatas, tempat pembuangan sampah, tempat duduk umum, terutama pada lokasi dengan kualitas buruk seperti persimpangan 2, 5, 6, 7, dan 9 serta segmen jalan 6, 11, dan 12.