digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pada proses penggalian tambang bawah tanah sering dijumpai adanya batuan berlapis dengan sudut kemiringan tertentu yang terdapat dalam jalur akses development dan produksi. Kondisi massa batuan tersebut dipengaruhi oleh adanya aktivitas tektonik yang bekerja pada massa batuan. Dalam suatu terowongan umumnya terdapat beberapa komposisi batuan yang kekuatannya berbeda dan memiliki sudut perlapisan tertentu. Pengujian laboratorium diperlukan untuk mendapatkan data berbagai sifat dari batuan berlapis tersebut. Dilakukan uji sifat fisik, uji sifat dinamik, dan uji sifat mekanik. Namun yang akan menjadi fokus adalah uji sifat mekanik yakni melalui uji Triaxial yang akan mendapat nilai kohesi, sudut gesek dalam, dan tegangan geser dari batuan. Pada penilitian ini digunakan variasi urutan lapisan KLK dan LKL dengan komposisi material pembentuknya, yaitu K (batuan dengan komposisi volume semen:pasir = 1:1) dan batuan L (batuan dengan komposisi volume semen:pasir = 1:3) dengan masing-masing sampel memiliki perbandingan volume 1:1 antara material kuat dan lemah, sehingga yang membedakan adalah urutan variasi kuat dan lemahnya material. Dengan besar sudut kemiringan perlapisan sebesar 15°, 30°, dan 45° terhadap sumbu horizontal. Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan nilai kuat tekan, kohesi, serta sudut gesek dalam antara setiap variasi perlapisan. Berdasarkan uji Triaxial, didapatkan bahwa material berlapis dengan variasi material kuat dan lemah memiliki nilai kohesi yang besarnya berbanding terbalik dengan besarnya sudut gesek dalamnya. Nilai kohesi contoh uji LKL>KLK, dan besarnya sudut gesek dalam contoh uji KLK>LKL. Berdasarkan uji Triaxial, nilai kohesi untuk variasi material LKL yaitu 15°>45°>30°, dan untuk variasi material KLK yaitu 30°>15°>45°. Sedangkan untuk nilai sudut gesek dalam untuk material LKL yaitu 30°>45°>15°, dan nilai sudut gesek dalam untuk variasi material KLK yaitu 45°>15°>30°.